Prinsip fundamental Konfusianisme yang paling terkenal adalah Kata Ulasan (論語, diucapkan Lún Yǔ), sebuah buku dengan 20 bab yang berisi catatan Konfusius, perkataan, dan percakapan dengan murid-muridnya.
Buku ini disusun dan dikembangkan oleh murid-muridnya setelah Konfusius meninggal.
Secara luas dianggap sebagai naskah yang paling berpengaruh dalam sejarah Tiongkok dan Asia Timur, Kata Ulasan membahas konsep Konfusius tentang kebajikan (仁, Ren) dan menyediakan pedoman untuk kultivasi karakter moral, membina hubungan antar-manusia, penanganan masalah-masalah keluarga, dan mengatur urusan negara.
Kitab Klasik
Kata Ulasan adalah salah satu dari apa yang disebut Empat Buku (四書) Konfusianisme, bersama dengan Pelajaran Besar (大學), Mencius (孟子), dan Ajaran Sejati (中庸).
Tiga Karakter Klasik dapat disamakan dengan buku teks sekolah dasar saat ini. Buku ini mulai digunakan untuk sekolah swasta selama Dinasti Song (宋朝) (960 - 1279 Masehi).
Menurut Tiga Karakter Klasik, hanya setelah mengenal Empat Buku dan secara menyeluruh memahami Tata Krama Klasik Hubungan Keluarga (孝經) baru mempelajari Enam Klasik.
Enam Klasik termasuk Puisi Klasik (詩經); Sejarah Klasik (書經 atau 尚書); Perubahan Klasik yang juga dikenal sebagai Yi Jing (易經), I Ching, atau Zhou Yi (周易); Ritual Klasik (禮記); Sejarah Musim Semi dan Musim Gugur (春秋), dan Musik Klasik (樂經).
Daftar naskah Konfusius mengalami sejumlah perubahan selama sejarah. Enam Klasik kemudian dikurangi menjadi lima, menjadi apa yang disebut Lima Klasik (五經), dimana Musik Klasik tidak lagi disertakan.
Saat ini naskah fundamental Konfusianisme secara luas dianggap terdiri dari Empat Buku dan Lima Klasik.
Kebajikan Administrasi
Setelah Konfusius meninggal, kandidat untuk posisi resmi di kekaisaran Tiongkok diuji berdasarkan pengetahuan dan pemahaman akan teks-teks tersebut.
Berdasarkan tradisi lisan kuno mengajar dan mentransfer pengetahuan, banyak sarjana percaya bahwa Konfusius tidak menulis setiap teks sama sekali, tetapi diajarkan melalui dialog dengan murid-muridnya.
Konfusius menyatakan bahwa dia hanya ingin menyalurkan dan menghidupkan kembali tradisi luhur dari zaman dahulu. Ajarannya termasuk komentar dan analisis dari prinsip-prinsip yang baik dan perilaku raja bijak sebelumnya.
Untuk memerintah negara dengan baik, Konfusius menentang pemerintah menindas dan menyatakan bahwa penguasa harus melaksanakan administrasi dengan penuh kebajikan, advokat yang baik, kebenaran, dan moralitas di kalangan rakyat, serta memahami keadaan rakyat dan menghargai pekerjaan mereka.
Selama ribuan tahun, Konfusianisme telah menjadi arus utama dalam budaya Tiongkok. [Cindy Chan / Surabaya]
--
Berita | Internasional | Budaya | Kehidupan | Kesehatan | Iptek | Kisah | Kontak
BACA DIBAWAH INI
Di bagian bawah artikel ini kedepan akan ditampikan iklan-iklan baris Maksimal 100 huruf dengan tarif Rp.5.000,- per artikel (Min.100 artikel) dan bagi yang berminat bisa kontak email: tionghoanews@yahoo.co.id