IPTEK | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Minggu, 05 Februari 2012

TARIAN ETNIS MINORITAS TIONGKOK: JENDELA KERAGAMAN BUDAYA

Pada umumnya, orang cenderung beranggapan bahwa bangsa Tiongkok hanya mempunyai satu etnis saja (Suku Han). Pada kenyataannya, negara tersebut memiliki 55 kelompok etnis yang secara resmi diakui Tiongkok. Mereka memiliki beragam karakteristik berbeda-beda, yang dipengaruhi dan dibentuk oleh iklim setempat, lingkungan, dan tradisi spiritual.

Karakteristik ini, tertanam dalam keunikan gaya tari dari setiap kelompok, yang sangat kaya dan beragam. Oleh karena itu, keragaman tarian etnis minoritas Tiongkok yang sangat banyak ini, berbeda dari sistematika sekolah tarian Tiongkok klasik dan tarian rakyat Tiongkok, yang mayoritas penduduknya adalah etnis Han.

Menampilkan tarian etnis minoritas Tiongkok di atas pentas, merupakan salah satu keunggulan dari pertunjukan Shen Yun yang berbasis di New York. Didirikan pada 2006 lalu, dengan mengemban misi untuk menghidupkan kembali kebudayaan Tiongkok yang telah berusia 5.000 tahun, dan diyakini terinspirasi oleh kebudayaan para Dewa.

Saat tirai terbuka, tak ada sepatah kata pun terucap. Kemudian dua presenter memberikan gambaran dan wacana singkat dalam dwibahasa, membawa penonton terpaku di tempat duduk mereka dengan rasa penasaran. Acara tersebut bisa saja berupa permainan musik solo, drama yang berbasis tarian, tarian Tiongkok klasik yang indah, atau pun tarian rakyat. Beberapa tarian etnis yang ditampilkan termasuk Korea, Tibet, Yi, Mongolia, Manchuria, dan Miao (suku yang hidup di wilayah selatan Tiongkok).

Namun begitu, setiap suku minoritas itu akan merasa dianak-tirikan jika para penari hanya memperhatikan bentuk gerakannya saja. Koreografer dan penari Shen Yun menampilkan berbagai ragam tarian suku minoritas di Tiongkok itu pada tingkat yang lebih tinggi, dengan berusaha untuk mewakili kebudayaan spiritualnya.

Sebagai contoh, "keramah-tamahan terhadap pendatang adalah sesuatu yang sangat penting bagi orang-orang Mongol, dan juga kelihatan mencolok dalam tarian mereka," menurut situs Shen Yun. Tarian Mongolia sering kali menggunakan alat peraga yang menghibur para tamu dengan makanan dan minuman, seperti mangkuk, gelas anggur, dan bahkan kumpulan sumpit.

"Nuansa keriang-gembiraan dalam tarian Mongolia, meletupkan energi dan antusiasme," menurut situs Shen Yun.

Berbalikan dengan tarian Suku Korea (suku yang hidup di timur laut Tiongkok) yang lebih halus dan lembut. "Tariannya bercirikan gerakan bernapas yang menekankan pada kesimetrian. Pernapasan adalah bagian penting dari tarian Korea. Para penarinya mampu mengekspresikan emosi batin melalui koordinasi napas dan irama musik," tulis situs Shen Yun.

"Keistimewaan ini memberikan tarian Suku Korea keindahan dan ketenangan yang bermartabat."

Sebuah misi telah terpenuhi

Setiap suku minoritas di Tiongkok maupun suku mayoritas Han, semua memiliki atribut yang berbeda, meliputi keluasan dan kedalaman budaya Tiongkok. Memang, misi Shen Yun untuk menghidupkan kembali budaya ini cukup tinggi, dan sangat menggembirakan melihat keberhasilan mereka.

"Shen Yun Performing Arts, merupakan karya luar biasa dalam menghidupkan kembali dan memperkuat budaya Tiongkok tradisional. Persembahan artistik yang elegan dan indah, dan juga menyampaikan pesan spiritual dan kepercayaan," tutur Mr. Xin Haonian, sejarawan Tiongkok terkenal dan komentator dalam wawancaranya dengan The Epoch Times yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, setelah ia menyaksikan pertunjukan Shen Yun Januari lalu di New York Lincoln Center.

Budaya kesukuan tidak hanya diwakili oleh adat dan busananya, tetapi juga oleh Yun yang seperti nama perusahaan tari, Shen Yun (神韻).

"Yun di sini, mengacu pada cerminan seluruh individu - seluk-beluk setiap gerakan seseorang - ekspresi bahasa tubuh seseorang," menurut Ben Freed, salah satu presenter Shen Yun, pada blog dimana ia menulis, yang juga terdapat di situs www.shenyunperformingarts.org .

Oleh karena itu, wajar jika setiap etnis minoritas akan memiliki aspek Yun yang dapat diwujudkan dan disampaikan melalui tarian.

"Shen Yun menampilkan dalam beberapa menit secara detail tata cara hidup Tiongkok tradisional melalui kisah sejarah dan legenda. Potret budaya yang berbeda dari kelompok-kelompok minoritas di Tiongkok ini sangat mengesankan," tutur Mr. Xin.

Mr. Xin terus memuji para seniman Shen Yun  karena "pemaham-an mendalam  mereka terhadap  nilai spiritual budaya Tiongkok tradisional dan makna kehidupan".

"Ketika penari Shen Yun beraksi, mereka menyampaikan keindahan dan semangat budaya Tiongkok tradisional. Penonton akan merasakannya," katanya.

Michelle Ren, koreografer dan penari utama Shen Yun, menjelaskan dalam sebuah wawancara di situs Shen Yun, bahwa pertunjukan ini telah memberikan penonton lebih dari sekedar hiburan, tetapi juga perasaan yang hangat.

Kita semua punya harapan yang sama untuk mempromosikan keaslian, kemurnian dan keindahan budaya Tiongkok. Kami ingin selalu membawa harapan paling tulus untuk penonton... Ketika hati kita murni, penonton akan merasa nyaman dan menyenangkan.

Tarian Miao

Salah satu tarian suku Tiongkok yang sangat menarik datang dari Miao (juga dikenal sebagai Hmong). Miao merupakan etnis Tiongkok terbesar kelima dan salah satu kelompok etnis yang paling kuno.

Mengenakan pakaian biru dan ungu yang cerah, penari mempercepat langkah-langkah mereka seiring meningkatnya ritme genderang. Perhiasan perak mereka, memesonakan mata dan terdengar gemerincing lembut di telinga.

Bagi etnis Miao, perhiasan berfungsi sebagai ornamen dan alat musik, benar-benar menjadi bagian dari tarian. Perhiasan berupa ornamen-ornamen kecil seperti lonceng, saling bertautan dan memberikan daya tarik. Gerakan dan musiknya menyatu seperti bunyi gemerincing perhiasan yang mengubah tarian ke dalam irama yang berkolaborasi.

Perhiasan yang memenuhi tubuh melambangkan status klan dan harga diri di Suku Miao. Semakin gemerincing, makin lebih baik! Gerakan tarian Miao dirancang untuk memaksimalkan bunyi gemerincing, yang menyampaikan kegembiraan, dan juga dipercaya dapat menangkal iblis.

Penari dipenuhi perhiasan dari kepala hingga kaki seperti gelang, kalung dan hiasan mahkota. Dengan dibebani begitu banyak perhiasan, para penari mampu menyesuaikan rutinitas irama tarian.

"Lambaian tangan dan goyangan pinggul merupakan tema umum, seperti saat mengangkat kaki pertama untuk memindahkan tungkai bawah. Bentuk gerakan lainnya seperti berputar, bertepuk tangan, melintasi tangan dan kaki, bergoyang kepala dan pinggul, dan melompat kecil dengan menendang," menurut situs Shen Yun Performing Arts.

"Menari dengan luwes dan cepat menyebabkan bagian rok bawah penari perempuan yang berlipit, terbabar menjadi bentuk yang berbeda. Setiap kombinasi tarian dipenuhi dengan letupan energi yang menjadi karakteristik dari tarian Miao." (Leony)

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: BUDAYA

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA