IPTEK | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Rabu, 10 Oktober 2012

RAHASIA “TABIB SAKTI” (TAMAT)

Menurut catatan buku pengobatan kuno dan buku sejarah, Tabib Sakti Bien Que dan Hua Tuo sama-sama mempunyai kemampuan meneropong tubuh manusia. Kemampuan meneropong Bien Que dikenal dengan "Menembus tembok melihat benda", sedangkan kemampuan meneropong Hua Tuo dinamakan "Mata dewa".

Mereka sama-sama dapat melakukan operasi pembedahan. Bien Que dapat melakukan "operasi ganti jantung", sedangkan Hua Tuo melakukan pembedahan perut dan tengkorak. Lalu dari manakah sebenarnya "ketrampilan ajaib" mereka itu? Inilah yang sangat ingin diketahui oleh banyak orang.

* Pewaris "Prinsip Ilmu Kesehatan" Kaisar Kuning

Wang Bo (650 – 676) penyair ternama pada awal tahun Dinasti Tang, mempunyai seorang teman akrab bernama Cao Yuan. Dia mempelajari banyak sekali teknik rahasia ilmu pengobatan dari Cao, sehingga dalam tulisannya dapat memaparkan urutan keturunan pewaris "Prinsip Ilmu Kesehatan" sebagai berikut : Qibo (Tabib tersohor zaman kuno menurut legenda) – Huang Di (Kaisar Kuning, lahir 2700 SM – wafat 2600 SM, dianggap sebagai nenek moyang bangsa Tionghoa) – Yi Yi (Perdana Menteri Dinasti Shang) – Shang Tang – Jiang Ziya – Wen Wang – Yi He – Bien Que – Hua Tuo – Huang Gong – Cao Yuan.

"Prinsip Ilmu Kesehatan" berasal dari Kaisar langit (Kaisar dunia langit dari aliran Tao). Prinsip ini dianggap sebagai "budaya warisan Dewa." Kemudian melalui guru terdahulu (guru Qibo) dan Qibo, kemudian diwariskan kepada Kaisar Kuning.

Semenjak itu dimulailah kebudayaan cemerlang pengobatan tradisional Tiongkok berusia 5.000 tahun (Kaisar Langit – Guru Terdahulu – Qibo – Kaisar Kuning). Kaisar Kuning mewariskan "Prinsip Ilmu Kesehatan" kepada Lei Gong, kemudian diteruskan ke istana kaisar dari Dinasti Shang dan Dinasti Zhou, diwariskan lagi kepada Bian Que di Zaman Negara Perang (2.500 tahun lalu) dan Huo Tuo (1.800 tahun lalu).

Bien Que dan Hua Tuo memiliki ketrampilan pengobatan yang ajaib, sehingga dijuluki "Tabib Sakti". Hal ini terjadi karena mereka merupakan pewaris ortodoks dari "Prinsip Ilmu Kesehatan" Kaisar Kuning (warisan dari Kaisar langit). Maka yang terwujud adalah "ketrampilan ajaib," dapat meneropong tubuh manusia dan melakukan pembedahan.

* Rahasia "Tabib Sakti" Adalah Kultivasi (menempa diri, mengolah jiwa)

Jadi darimanakah "ketrampilan ajaib" para "Tabib Sakti" itu diperoleh? Kultivasi aliran Tao zaman kuno merupakan warisan rahasia yang hanya diwariskan pada satu orang.

Demikian juga "Prinsip Ilmu Kesehatan" pengobatan tradisional Tiongkok. Guru yang memilih murid. Hanya memilih satu orang yang memiliki moral paling baik untuk mewariskan "ketrampilan ajaib" kepadanya. Sedangkan murid-murid lainnya hanya mendapatkan pengetahuan di permukaannya saja.

Hanya "Prinsip Ilmu Kesehatan" ortodoks yang dapat melahirkan seorang "tabib sakti." Lahir juga "kisah-kisah ajaib" dalam melakukan pengobatan. Meski sesungguhnya ketrampilan pengobatan di permukaan saja sudah cukup untuk menyembuhkan penyakit.

Kitab Internal Kaisar Kuning diwariskan oleh Kaisar Kuning. Kitab ini merupakan "kitab suci" ilmu pengobatan tradisional Tiongkok. Di dalamnya terdapat bagian yang mencatat prinsip-prinsip pengobatan.

Sedangkan bagian utama dari "Prinsip Ilmu Kesehatan" adalah kultivasi. Seperti yang disampaikan oleh Kaisar Kuning kepada Lei Gong , bahwa bagian yang paling krusial tidak dituliskan dalam kitab. Semua diwariskan secara lisan langsung oleh guru dan diterima langsung oleh murid tanpa dicatat.

Secara rahasia diwariskan kepada muridnya. Orang lain akan sulit mengetahui isi misteriusnya. Oleh sebab itu, Kitab Internal Kaisar Kuning bukan saja sulit dimengerti oleh orang zaman kuno, namun lebih sulit dipahami oleh orang zaman modern saat ini.

Mengapa "Tabib Sakti" zaman kuno memiliki kemampuan supranatural yang dapat meneropong tubuh manusia? Karena mereka melakukan kultivasi. Sesungguhnya "kemampuan supranatural" merupakan kemampuan bawaan manusia sebelum lahir. Merupakan "diri pribadi sebelum dilahirkan". Manusia memiliki dua bagian, yakni "diri pribadi sebelum lahir" dan "diri pribadi sesudah lahir".

1. "Diri pribadi sebelum lahir" merupakan jiwa yang paling hakiki, yaitu "jiwa prima". Dia berasal dari langit, bersifat bersih, murni, dan baik hati.

2. "Diri pribadi sesudah lahir" merupakan pikiran yang tidak baik sesudah lahir, adalah sifat egois dan buruk.

Aliran Tao zaman kuno melakukan "kultivasi ganda, jiwa dan raga." Selain berkultivasi moral, mengutamakan moral, juga harus melakukan latihan Qigong untuk memperbaiki raga, memperpanjang umur. "Tabib Sakti" zaman kuno niscaya melalui kultivasi, membuang pikiran yang tidak baik sesudah lahir, baru dapat kembali ke jiwa prima "diri pribadi sebelum lahir." Dengan kata lain "balik ke asal kembali ke jati diri." Dengan demikian kemampuan hakiki manusia, bawaan sebelum lahir– "kemampuan supranatural" akan muncul secara alamiah.

* Tabib Sakti Mengutamakan Pengobatan Moralitas

Selain Bien Que dan Huo Tuo, pada zaman Tiongkok kuno juga muncul banyak sekali "Tabib Sakti." Diantaranya adalah Sun Shimiao dari Dinasti Tang dan Li Shizhen pada Dinasti Ming. "Tabib Sakti" zaman dulu harus mengutamakan moral, melalui kultivasi, baru dapat mencapai tujuan tersebut. Dalam melakukan pengobatan secara alamiah, akan memegang teguh prinsip "hati yang memandang hambar pada nama dan kepentingan", serta menolong manusia di dunia.

Tabib besar Sun Shimiao berpendapat, sebagai seorang dokter yang mulia, harus mengultivasi diri, memperteguh iman, dalam menangani masalah tidak lambat namun juga tidak tergesa-gesa. Membatasi diri akan nafsu keinginan, tidak memiliki tuntutan apapun, juga harus memiliki hati belas kasih, berupaya dengan tulus untuk membebaskan penderitaan pasien.

Ini sangat kontras dibandingkan dengan banyak dokter zaman sekarang yang mengutamakan materi dan tidak memedulikan moralitas pengobatan. Bahkan lebih parah, ada yang menyebut diri mereka sebagai "Tabib Sakti", namun sesungguhnya melakukan penipuan. Moral pengobatan hampir tidak ada, hilang sama sekali.

* Penutup

Ketrampilan pengobatan ajaib dari "Tabib Sakti" Bien Que dan Huo Tuo sangat kita kagumi. Namun "ketrampilan ajaib" bukan diperoleh tanpa upaya, melainkan harus melalui kultivasi. Melalui kultivasi, mengutamakan moral baru dapat melenyapkan pikiran yang tidak baik yang didapat setelah lahir. Kembali ke "jiwa prima" yang baik hati, murni, dan sejati bawaan sebelum lahir, yaitu yang disebut "balik ke asal kembali ke jati diri", maka "kemampuan supranatural", kemampuan hakiki manusia baru dapat timbul dengan sendirinya. [Diana Yang / Surabaya] Sumber: Epochtimes

PESAN KHUSUS

Silahkan kirim berita/artikel anda ke ke alamat email: tionghoanews@yahoo.co.id

MENU LINKS

http://berita.tionghoanews.com
http://internasional.tionghoanews.com
http://budaya.tionghoanews.com
http://kehidupan.tionghoanews.com
http://kesehatan.tionghoanews.com
http://iptek.tionghoanews.com
http://kisah.tionghoanews.com

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: BUDAYA

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA