IPTEK | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Kamis, 09 Mei 2013

MARQUIS WEN DARI WEI, YANG MEMATUHI PRINSIP

Ada sebuah pepatah kuno : "Toleransi memungkinkan seseorang untuk menjadi murah hati, dan kurangnya keinginan membuat seseorang lebih kuat." 

Toleransi adalah sifat yang luar biasa, yang berarti memiliki hati yang murah hati dan keadaan yang penuh dengan belas kasih dan tidak mementingkan diri sendiri.
Ini adalah kebajikan tradisional dari budaya Cina, kualitas mulia yang diturunkan dari Dewa untuk umat manusia. 

Sudah waktunya bagi setiap orang untuk menentukan nilai yang paling penting bagi mereka dan mengambil sikap dalam perjuangan antara baik dan jahat karena manusia sudah mulai melawan arus sejarah, merusak budaya tradisional dan nilai-nilai moral, dan memfitnah prinsip-prinsip universal "Sejati, Baik, dan Sabar." 

Marquis Wen dari Wei Yang Mematuhi Prinsip
 
Pada 403 SM, Han ( salah satu dari Negara-Negara Berperang Tujuh ) meminta penguasa untuk mengirimkan pasukan Wei untuk membantunya dalam menyerang negara Zhao. 

Marquis Wen dari Wei menolak permintaan tersebut dan berkata, "Karena Wei dan Zhao adalah negara persaudaraan, kami telah menandatangani pakta non-agresi timbal balik. Jadi, saya tidak berani memenuhi permintaan Anda.." Setelah mendengar hal ini utusan Han pergi dalam keadaan marah.
 
Ketika orang-orang di Zhao mendengar apa yang terjadi, penguasa Wei diminta untuk menyediakan pasukan untuk membantu serangan Han. Marquis Wen dari Wei menggunakan penalaran yang sama untuk menolak permintaan Zhao. Utusan Zhao pergi dalam kemarahan juga.
 
Setelah itu, baik Han dan Zhao berpikir tentang sikap Marquis Wen yang ramah dan toleran dan bagaimana ia bersahabat terhadap kedua negara mereka. Mereka sangat mengaguminya dan menunjukkan rasa hormat kepada negara Wei. 

Dengan cara ini, maka Wei menjadi pemimpin dari tiga negara yaitu Wei, Zhao, dan Han. Sebagai hasil dari aliansi ini, negara-negara lain tidak pernah bersaing dengan Wei. ( Dari Zizhi Tongjian, yang menceritakan sejarah China dari periode Warring States di 403 SM sampai awal Dinasti Song di 959 AD). [Ernawati H / Medan]

***
Mari kita bersama-sama dukung Tionghoanews dengan cara kirim berita & artikel tentang kegiatan & kejadian Tionghoa di kota tempat tinggal anda ke alamat email: tionghoanews@yahoo.co.id

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: BUDAYA

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA