IPTEK | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Senin, 12 Desember 2011

JI BUN (RADEN PATAH), RAJA DEMAK KETURUNAN TIONGHOA

Tahun 1445, Bong Swi Hoo diperbantukan pada Swan Liong di Kukang untuk dilatih. Bong Shwi Hoo adalah seorang cucu Haji Bong Tak Keng di Campa. Tahun itu juga Bong Swi Hoo sudah dipercaya oleh Swan Liong, pergi menghadap Haji Gan Eng Cu supaya ditempatkan di salah satu tempat menjadi kapten Cina Islam.

Tahun 1446 Bong Swi Hoo singga di masyarakat Tionghoa muslim atau Hanafi di Semarang. Tahun berikuttnya ia melanjutkan perjalanannya. Sampai ke Tuban ia menikah dengan putri Gan Eng Cu. Tahun 1447-1451 Bong Swi Hoo ditempatan oleh Haji Gan Eng Cu menjadi kapten Cina Islam di Jiaotung atau Bangil.

Bangil terletak di mura sungai Berantas Kiri atau sekarang disebutnya kali porong. Tahun 1448, Bupati Gan Eng Wan alias Aria Suganda matu terbunuh di daerah Tu Ma Pan, sekarang disebut Tumapel. Tu Ma Pan, akhirnya lepas dari Kerajaan Majapahit.

Atas kejadian itu. Orang-orang Tionghoa beragama Islam atau Hanafi, selama setengah abad banyak mati terbunuh oleh orang-orang Tu Ma Pan yang tetap beragama Hindu atau Jawa. Tahun 1449, Yang Mulia Haji Ma Hong Fu singgah di Semarang dalam perjalanan kembali ke Tiongkok.

Tahun 1450-1475, Dinasty Ming mengalami kemerosotan yang mendekati kehancuran. Dampaknya angkatan perangnya tidak mampu lagi membuat hubungan dengan masyarakat Tionghoa Hanafi yang berada di Kukang, Jawa, Sambas dan lainnya.
Sehingga Tionghoa hanafi pun turut merosot. Lambat laun, masjid yang dibangun pendahulunya dengan arsitektur Tionghoa berubah wujud fungsinya menjadi kelenteng. Seperti Masjid Sam Po Boo atau Sam Po Kong di Semarang, Ancol dan Lasem lengkap dengan patung Demi God Sam Po Kong di tempat mimbar.

Setelah Haji Sam Po Bo, Haji Bong Tak Keng dan Haji Gan Eng Cu wafat. Bong Swi Hoo terpaksa mengambil inisaituf mengepelai masyarakat Tionghoa Hanafi yang makin lama meninggalkan Islam baik di Pulau Jawa, Kukang dan Sambas. Inisiatif yang dilakukannya lebih mengarah pada revolusi.

Sebelumnya Tionghoa Hanafi ekslusif dengan bahasa Cina-nya dirubah menjadi bahasa lokal yakni Bahasa Jawa. Memperkuat masyarakat Tionghoa Hanafi yang kembali ke agama leluhurnya dengan orang-orang Jawa.

Akibatnya, kejadian itu menentukan sejarah pulau Jawa.
Tahun 1474, Bong Swi Hoo kembali lagi ke Semarang setelah melakukan perjalanan jauh dari Sing Fun An atau Pnom Penh yang direbut orang-orang beragama Buddha, tahun 1451.

Begitu pun dengan masyarakat Tionghoa yang murtad di Tuban, Kukang dan Sambas sudah dibereskan, tahun 1451-1474.
Dalam perjalanannya Bong Swi Hoo, ditemani anak raja Majapahit Kertabumi atau Kung Ta Bu Mi dari keturunan Tionghoa yaitu Jin Bun artinya Orang Kuat. Selain Jin Bun, Bong Swi Hoo juga ditemani Kin San artinya Gunung Mas.

Kedua orang ini kemudian merubah kekuasaan di Pulau Jawa.
Jin Bun, kemudian mendirikan kerajaan Islam yakni Demak dan lebih dikenal dengan nama Raden Patah. Sedangkan Kin San kelak hari dikenal sebagai Sunan Gunung Djati sebagai anggota dari sembilan wali atau disebut wali songo. Di Masjid Sam Po Kong, Semarang, Jin Bun berdo'a supaya dia mampu membuat masjid yang akan tetap jadi masjid.

Hal itu terbukti dengan membuat masjid Demak yang sampai saat ini menjadi masjid termegah pada jamannya sampai sekarang. Begitu pun dengan Kin San membangun masjid Sang Cipta Rasa di Cirebon yang sampai saat ini menjadi salah satu masjid tertua di Jawa Barat. [Yenni Huang / Solo / Tionghoanews]

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: BUDAYA

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA