Ini terdiri dari dua komponen, 亻(Rén) pada sisi kiri melambangkan manusia, dan sebuah radikal yang muncul dalam banyak aksara Tionghoa.
Sebaliknya, sisi kanan 二 (er) bukan hanya sebuah komponen dari 仁, tetapi juga adalah karakter dirinya sendiri. Karakter melambangkan pada satu sisi martabat dan etika, dan di sisi lain hal-hal duniawi. Secara keseluruhan, simbol tersebut berhubungan dengan gagasan manusia, bersama dengan sangkut pautnya di bumi.
仁 (Rén) mewakili dasar dari ajaran Konfusianisme yang meresap budaya klasik Tiongkok. Ajaran ini mendesak orang untuk berperilaku saleh dan mempraktekkan kebiasaan seperti belas kasih, kebaikan hati, kesopanan, sikap jujur, kebijaksanaan, iman dan pembelajaran.
Orang-orang di zaman pra-modern melihat belas kasih setara dengan moralitas, melihat kasih sayang dan ingin yang terbaik untuk orang lain sebagai atribut pria bangsawan. Tidak hanya warga negara harus meningkatkan standar mereka berdasarkan atribut ini, tetapi ajaran-ajaran politik juga memungkinkan untuk dilakukan dengan cara yang paling manusiawi.
Filsafat Konfusianisme mengajarkan bahwa hanya moralitas lurus, dan pada saat yang sama penuh kasih, barulah manusia pantas dan mampu memerintah. [Teo Ai Ping / Jakarta]