IPTEK | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Rabu, 27 Juni 2012

MENGUPAS AKSARA TIONGHOA (16): AKSARA 儒 (RU)

儒 (Rú) adalah bagian dari aksara untuk Konfusius, dan juga biasa digunakan untuk pelajar Konfusius. Artinya menjadi jelas dengan melihat komposisinya. 亻(Rén), pada sebelah, kiri melambangkan manusia atau orang, sedangkan 需 (Xū) adalah aksara untuk kebutuhan atau keinginan. Ketika seseorang menghubungkan dua aksara tersebut, 儒 (Rú) berarti kebutuhan manusia.

Menurut kepercayaan Tiongkok kuno, pertama kali dan terutama orang memerlukan gizi, dan setelah itu, pendidikan. Ini adalah keyakinan yang berkaitan dengan pemahaman mereka akan alam. Misalnya, bayi yang baru lahir membutuhkan nutrisi dari ASI: (母乳, Mŭ Rŭ), dan pendidikan harus dimulai pada saat anak masih usia dini (孺子, Rú Zi).

Karena itu 儒 (Rú) mencerminkan tidak hanya menjadi kebutuhan seseorang, tetapi juga diucapkan sama dengan 乳 (Rŭ) atau ASI. Dalam konteks ini, orang Tiongkok melihat bahwa pendidikan sangat penting bagi kehidupan seorang anak seperti air susu ibu.

儒 (Rú) juga mengacu pada ajaran Konfusius (551 SM - 479 SM), yang menjadi salah satu filsuf paling terkenal dan berpengaruh dari Tiongkok kuno. Konfusianisme pada intinya berisi pikiran-pikiran dari: 仁 (Rén) kemanusiaan; 禮 (Lĭ) ritual; 中庸 (Zhōng Yōng) jalan tengah, dan  教 (Jiào) serta  學 (Xué), yang mengacu pada pengajaran dan pembelajaran, mencakup topik seperti politik, etika, moralitas, dan pendidikan. 仁 (Rén) atau kemanusiaan adalah ajaran inti dari Konfusianisme, dan menghadirkan seluruh ajaran Konfusianisme.

Konfusius berkata:  "仁 (Rén) adalah benar-benar untuk mengasihi atau mencintai orang-orang."
Secara khusus, 仁 (Rén) berisi lima atribut, yakni: "rasa hormat, toleransi, ketergantungan, perasaan atau kesanggupan dan kemurahan hati." 禮 (Lĭ) ritual, menurut Konfusius, adalah kode etik setiap orang yang harus diikuti, mulai dari kaisar sampai petani. Ini terdiri dari keselarasan spiritual batin, serta bentuk luarnya.

中庸 (Zhōng Yōng) jalan tengah, berarti mengakui bahwa dalam berhubungan dengan dunia dan segala isinya, orang tidak boleh pergi ke arah yang ekstrem. Konfusius berkata: "Pembelajaran tanpa keengganan, pengajaran yang tak putus-putusnya." [Teo Ai Ping / Jakarta]

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: BUDAYA

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA