IPTEK | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Kamis, 16 Agustus 2012

PENEMUAN TIONGKOK KUNO YANG MENGAGUMKAN

Ketika menyebut ilmu pengetahuan dan teknologi Tiongkok kuno, orang secara alami akan berpikir tentang empat penemuan besar dari kompas, kertas, percetakan dan mesiu.

1. Setrika pakaian pada jaman Dinasti Han, abad kedua Masehi

Setrika modern merupakan penemuan Amerika pada abad kesembilan belas. Namun, pada awal abad kedua Masehi, orang Han Tiongkok sudah mulai menggunakan setrika untuk pakaian mereka. Menurut informasi dalam 'kamus kecil tentang perunggu', setrika dari jaman Dinasti Han itu terbentuk dari perunggu. Beberapa setrika masih terukir dengan kata-kata 'setrika pengencang pakaian'.

Nama asli dari setrika pakaian berasal dari dua sumber: satu adalah makna simbolis Beidou (bintang). Yang lainnya adalah dari bentuk setrika tersebut, yang mirip dengan alat memasak kuno. Bentuk setrika tersebut tampak seperti panci berdasar datar. Sebelum menyetrika, orang biasanya menempatkan bara arang panas di dalam setrika itu dan menunggu sampai bagian dasarnya sangat panas. Oleh karena itu, juga dikenal sebagai 'pemadam api'.

Beberapa tempat diberi nama menurut setrika pakaian, seperti Bukit Setrika, Kota Setrika, Teras Setrika, Jalan Setrika Barat. Hal ini disebabkan karena awal dan penggunaan yang luas dari setrika pakaian tersebut. Selain ini, seri 'Du Yu' jaman Dinasti Jin juga menulis: "penggiling obat, bak mandi, setrika pakaian ... adalah kebutuhan dasar rakyat." Dengan demikian, kita dapat melihat bahwa setrika pakaian merupakan salah satu peralatan domestik yang umum saat itu.

2. Teknik Pengeboran dan Pembubutan Ultra-tepat

5.300 tahun yang lalu, kepala bor untuk membuat lubang pada batu giok hanya setebal 0,07 milimeter. Beberapa arkeolog di Pantai Lingji dari Kabupaten Hanshan Provinsi Anhui, tempat di mana manusia Neolitikum hidup 5.300 tahun yang lalu, telah menggali sejumlah batu giok. Patung giok yang digali tingginya 7,7 cm, lebarnya 2,1 cm dan setebal 0,8 cm.

Lengan dari masing-masing patung tersebut memakai enam cincin giok, sabuk yang mereka mengenakan dihiasi dengan tiga garis-garis miring. Pada bagian belakang patung, ada sebuah lubang kecil. Pengeboran lubang ini harus melalui tujuh tahap produksi. Cara pengeboran lubang itu sangatlah ilmiah. Pertama-tama sebuah lubang vertikal dengan diameter 0,07 milimeter dibor pada kedua ujungnya untuk penentuan posisi, dan kemudian melewatinya dengan pengeboran miring.

Metode pengeboran ini umum dalam desain terowongan lintas-sungai modern dan konstruksi, sementara 5.000 tahun yang lalu penduduk yang kuno di Pantai Lingji telah menggunakannya. Kebijaksanaanan orang-orang kuno benar-benar di luar imajinasi kita.

Di bawah mikroskop kita dapat dengan jelas melihat inti tabung giok itu masih di dalam lubang tabung. Setelah mengukurnya, ditemukan bahwa diameter inti giok itu hanya 0,05 mm. Hal ini menunjukkan bahwa diameter maksimum tabung tersebut dengan air dan pasir tidak lebih dari 0,07 milimeter. Sulit dipercaya bahwa orang-orang dari 5.300 tahun yang lalu bisa menggunakan bor yang diameternya tidak lebih dari 0,07 milimeter untuk mengebor lubang pada batu giok tersebut.

3. Bukti dari alat-alat mekanis presisi tinggi

Teknik yang sempurna dari nenek moyang kita sungguh menakjubkan. Ketebalan dari beberapa seni giok adalah 7 derajat (yang tertinggi adalah 8 derajat). Tanda-tanda gosokan pada tembok adalah halus dan sejajar. Ini perlu dibor pada rotasi tinggi seperti halnya mengukir secara halus. Ini cukup membuktikan bahwa alat pemotong pada jaman itu sangatlah tajam.

Mereka juga harus memiliki mesin pemutar berkecepatan tinggi. Ini sama dengan mesin bubut presisi tinggi dan perangkat mekanis serupa lainnya yang kita gunakan saat ini. Tanpa salah satu dari alat itu, ia tidak bisa memiliki efek seperti itu.

Sebuah terompet giok seukuran kuku yang digali di Pantai Lingjia tingginya 1,3 cm, 1,7 cm pada diameter atasnya, 0,09 cm pada diameter bagian bawah dan tebalnya 0,1 cm. Ada satu lubang pada pusat bagian bawahnya dan sebuah tanda gerinda pada dindingnya.

Terompet itu memiliki dua dinding. Diameter luarnya 11,2 cm dan diameter bagian dalamnya 2,9 cm. Ketebalannya adalah 0,5 cm. Untuk mengamati antara dua cincin dari lubang-dinding tersebut, kami  memperkirakan bahwa lubang itu dilubangi sebelum penggaluran dan pemotongan. Terdapat empat lubang simetris pada tepi luarnya. [Irene Ang / Malang]

ALAMAT MENU LINKS

Sekarang lebih mudah browsing alamat menu Tionghoanews.com, catat alamat dibawah ini:

- berita.tionghoanews.com
- internasional.tionghoanews.com
- budaya.tionghoanews.com
- kehidupan.tionghoanews.com
- kesehatan.tionghoanews.com
- iptek.tionghoanews.com
- kisah.tionghoanews.com

Mudah ingat ! Mudah buka ! Mudah berbagi ! Jangan lupa dukung situs Tionghoanews.com dengan cara informasikan kepada Teman Tionghoa anda.

Iklan baris:
MELAYANI IMPORT BORONGAN DARI SINGAPORE TO JABODETABEK RP.45.000 PER KG
Kontak Telp: 021-26264750 Fax: 021-26264760 Hp.0856-755-0123, 0812-9855-8800 Email: pttci@yahoo.co.id
.

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: BUDAYA

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA