Dunia Abadi memiliki berbagai jenis buah dan flora yang beragam nan istimewa, serta fauna yang langka dan muskil, gunung menjulang, air mengalir, awan dan kabut bergerak dan melayang, keindahannya tak dapat dilukiskan dengan kata-kata. Kehidupan dalam Dunia Abadi di mata kita semuanya merupakan Dewa. Mereka memacu awan menunggang kabut, pagi mendaki gunung senja menelusuri sungai, tidak terikat oleh tubuh fisik, hati tanpa terikat oleh nafsu terhadap daging, melakukan sekehendak hati, hidup senang tiada banding.
Semua makhluk di Dunia Abadi, setiap hari menyantap berbagai buah langka dan aneka sayur istimewa, namun bukan demi mengisi perut supaya kenyang, hanya untuk meningkatkan kemampuan dan kearifan tertentu yang unik.
Mereka tidak perlu makan nasi, di dalam keheningan meditasi, jiwa dan raga mereka terhubung dengan alam, melebur menjadi satu, maka mampu menyerap energi alam, menyadari Dao alam semesta, merasakan keceriaan hidup, mengetahui isi hati seluruh makhluk, mengetahui pergerakan roh dunia, atau mencurahkan semua isi hati sendiri kepada Ibunda Dewa, agar jiwa dan raga di kedalaman jagad terhibur.
Seluruh makhluk di Dunia Abadi tidak ada tua, sakit dan mati, tiada derita, namun kehidupan mereka juga mempunyai batas. Umur mereka bagi kita merupakan suatu bilangan yang sangat mencengangkan, usia 500 tahun Tuan Ping bagi mereka bukan apa-apa. Ketika hidup mereka berakhir, roh mereka akan berdiam diri di kehampaan dunia yang sangat dalam dan kembali ke Ibunda Dewa sana, mendengarkan ajaran-ajaran Ibunda Dewa, kemudian dicuci bersih dalam air kehidupan, selanjutnya Ibunda Dewa mengatur arah kepergiannya berdasarkan keinginan mereka.
Setelah sesosok jiwa berakhir, maka ia akan hidup kembali di suatu tempat lain di Dunia Abadi. Seperti halnya burung Phoenix yang mati, jiwa mereka tidak pupus, juga tidak bereinkarnasi di dunia fana, hanya hidup kembali dengan suatu bentuk lain. Setelah hidup kembali, pada umumnya semua ingatan terdahulu akan dihapus, semua dimulai lagi dari awal, kecuali bagi kehidupan khusus.
Memori yang terhapus akan tersimpan di Ibunda Dewa sana, disimpan di dalam keheningan yang sangat dalam, siapa pun juga tidak dapat membukanya.
Di dalam Dunia Abadi, terdapat 3 macam lingkungan. Pertama disebut lingkungan materi, ia merupakan selapis dunia paling rendah. Lingkungan materi memiliki total 9x9 = 81 tingkat, yang ia usung adalah hukum alami yang dapat berinteraksi dengan alam, saling menghidupi, bergabung menjadi satu wadah, menggerakkan berbagai kekuatan supranatural yang dimiliki dunia jagad raya, para makhluk hidup Dunia Abadi selalu berada dalam tingkatan lingkungan material berbeda, melalui jalur kesadaran dan pelaksanaan kultivasi yang statis mereka dapat dengan penuh keheningan menaikan tingkatannya sendiri.
Lingkungan yang lebih tinggi satu tingkat disebut Lingkungan Transformasi. Ia memiliki 3 tingkatan besar, jarak dari setiap tingkatan sangat besar, hampir tidak dapat terlampaui. Para makhluk di Dunia Abadi dapat secara perlahan berkultivasi meningkatkan diri dari tingkat I lingkungan materi hingga ke tingkat 81, bahkan berkultivasi hingga tingkat dasar dari Lingkungan Transformasi, tetapi jika hendak berkultivasi sampai dengan tingkatan menengah dari Lingkungan Transformasi, maka pada dasarnya tidak mungkin, selamanya tidak ada yang berhasil melampauinya.
Itulah pula sebabnya tingkatan dasar dari Lingkungan Transformasi seolah merupakan batas dari kultivasi para makhluk hidup Dunia Abadi. Yang ia gerakkan adalah hukum supranatural, mampu mentransformasi sekehendak hati, dari dalam hati mengubah lingkungan, mengubah alam.
Dewasa ini di seluruh lingkup Dunia Abadi, hanya terdapat 5 orang yang sukses mencapai taraf itu. Tiga diantaranya merupakan 3 Duta Garda. Mereka mencapai tingkatan awal dari Lingkungan Transformasi, masing-masing adalah: Duta Kasih Kudus, Duta Keadilan dan Duta Pembalasan. Mereka bercokol di tempat masing-masing dan mengawal Dunia Abadi.
Satunya lagi ialah Perempuan Suci, tiada seorang pun tahu berada pada tingkatan mana dalam Lingkungan Transformasi, hanya mengetahui ia lebih tinggi daripada tingkatan 3 Duta Garda. Yang berada di tingkatan puncak dari Lingkungan Transformasi ialah Ibunda Kehidupan yang merupakan penguasa seluruh Dunia Abadi, merupakan kehidupan tertinggi dari segenap taraf alam dunia.
Lingkungan dengan tingkat tertinggi disebut Lingkungan Penciptaan. Yang digerakkan ialah hukum penciptaan jagad, mampu menggerakkan jutaan hukum menyongsong menuju keesaan, menguasai hidup-mati seluruh dunia. Dewasa ini di Dunia Abadi tiada sesosok jiwa pun mampu mencapai taraf seperti itu, satu-satunya di dalam taraf alam tersebut adalah Sang Maha Pencipta, Ia mencipta segenap makhluk hidup alami dan dari suatu tempat Ia menyaksikan dunia ini. [Susanti Lim / Pontianak / Bersambung]
Silahkan klik menu kategori lain di bawah ini:
http://berita.tionghoanews.com
http://internasional.tionghoanews.com
http://budaya.tionghoanews.com
http://kehidupan.tionghoanews.com
http://kesehatan.tionghoanews.com
http://iptek.tionghoanews.com
http://kisah.tionghoanews.com
Atau ngajak teman Tionghoa anda ikut gabung disini http://www.facebook.com/chinese.indo bersama ribuan teman Tionghoa lainnya.