IPTEK | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Rabu, 28 November 2012

PANDANGAN SEJATI TENTANG PERADABAN DAN KEHIDUPAN MANUSIA (2)

Dalam masalah dari kera berubah menjadi manusia, mencari spesies transisi "kategori manusia kera", sejak awal telah menjadi "10 isu besar" di kalangan ilmuwan.

2. Dari fosil tidak ditemukan tipe peralihan dalam jumlah besar

Di dalam praktek ilmu Biologi, temuan di antara dua keturunan, orang tua dan anak, tidak boleh ada perbedaan yang terlalu besar, jika tidak maka hal itu merupakan kelainan bentuk (cacat) dan akan tersingkirkan.

Oleh karenanya, Darwin berkesimpulan bahwa di dalam proses yang sangat panjang dalam evolusi, pasti eksis jenis peralihan dalam jumlah besar, setiap jenis hanya terdapat perbedaan yang sangat kecil, dengan kata lain evolusi merupakan sebuah modus perkembangan yang bertahap. Dan ia berkesimpulan, bagi suatu jenis makhluk hidup, dari awal hingga akhirnya musnah, seharusnya merupakan sebuah proses "sedikit – banyak – sedikit" yang sangat lambat.

Jika kehidupan benar-benar terlahir dari anorganik yang berevolusi secara bertahap, kemudian dari sederhana menjadi kompleks, dari tingkat rendah hingga tingkat tinggi, terus tiada hentinya berevolusi, di tengah fosil pasti akan ditemukan bukti evolusi tersebut. Namun bukti-bukti fosil sangat tidak menguntungkan bagi pandangan teori evolusi, Darwin sendiri juga mengakui, bukti fosil merupakan "sebuah alasan paling besar yang jelas-jelas menentang teori evolusi saya."

Ia juga mengaku dalam masalah tersebut, "Saya tidak dapat memberikan jawaban yang memuaskan. Alam seakan dengan sengaja menyembunyikan bukti dan tidak menginginkan kami menemukan jenis peralihan yang bersifat transisi."

Bersamaan itu, berlawanan dengan perubahan secara bertahap sesuai perkiraan semula, bukti fosil justru menunjukkan fenomena jenis makhluk hidup seringkali tidak mengalami perubahan, mendadak timbul besamaan, kemudian mendadak lenyap lagi, ini merupakan fenomena konvensional.

Sebuah contoh peledakan populasi kehidupan secara besar-besaran pada masa Kambrium yang terkenal itu yang terjadi pada 530 juta tahun lampau, dalam kurun waktu pendek 2 juta tahun saja terjadi perkembangan pesat evolusi kehidupan, hampir semua "pintu" dari binatang dalam masa itu telah muncul bersamaan. Begitu terlahir, "pintu-pintu" tersebut bertahan sangat stabil dari ratusan juta tahun silam hingga kini, mereka menolak "berevolusi".

Dalam masalah dari kera berubah menjadi manusia, mencari "kategori manusia kera" spesies transisi, sejak awal telah menjadi "10 isu besar" dalam kalangan ilmuwan. Beberapa kali temuan nenek moyang umat manusia yang pernah diumumkan, sebentar saja telah disangkal lagi.

Misalnya fosil Manusia Piltdown yang pernah dianggap sebagai nenek moyang manusia dan dimasukkan dalam buku pelajaran teori evolusi, sesungguhnya adalah karya yang sengaja dipalsukan oleh sekelompok arkeolog.

Pada 1953, J.S.Wiener dan K.P.Oakley bersama ilmuwan Inggris lainnya mengeluarkan pernyataan, Manusia Piltdown adalah sebuah penipuan ilmu pengetahuan: tengkoraknya pernah diolesi dengan obat kimia yang mengandung Fe, supaya terlihat lebih kuno; tulang rahang bawah berasal dari kera, tulang rahang atas adalah tulang milik manusia, keduanya disusun menjadi satu, kemudian dihias pula, supaya kelihatan lebih mirip manusia kera.

Sebuah contoh lagi penemuan fosil transisi Manusia Gabriel adalah paduan sepotong tulang tengkorak kera dan sebuah tulang paha manusia yang ketika ditemukan hanya berjarak 40 inci satu sama lain, kalangan akademisi telah menyangkal Manusia Gabriel, namun bidang pelajaran ilmiah masih saja menyebarkannya.

Hingga 1984, baru diganti dengan temuan baru fosil Lucy. Akan tetapi dalam penilaian dikemudian hari, Lucy juga disangkal oleh sebagian besar akademisi. Lucy dinyatakan merupakan sejenis kera yang punah dan tidak mempunyai hubungan dengan manusia.

Sesungguhnya sejak 1924, temuantemuan fosil "kategori manusia kera", banyak akademisi beranggapan tidak memiliki bukti yang cukup untuk menunjukkan keberadaan spesies transisi antara manusia dengan kera.

3. Stuktur tubuh manusia yang akurat dan sistem fisiologi yang unggul

Mata merupakan sebuah contoh yang baik, kita sulit membayangkan sistem penglihatan terbentuk atas perubahan secara alami. Bila penglihatan dapat terbentuk sendiri atas pemilihan secara alami dan melalui perubahan sekian ratus juta tahun, ini seperti layaknya kita mengatakan, ketika setumpuk sampah tertiup oleh angin besar, sampah itu dapat dengan sendirinya terbentuk menjadi sebuah pesawat terbang, dan jika anda merasakan kemungkinan ini sangatlah kecil, namun kaum evolusionis bisa saja berkelit: karena waktunya terlampau lama, jenis kelompok sampah juga sangat besar, bagaimana Anda tahu tidak akan dapat terjadi?!

Sesungguhnya Darwin sendiri juga pernah mengakui bahwa mata tidak mungkin terbentuk dari pemilihan secara alami, sehingga setelah ia memublikasikan Origin of Species (Asal Usul Spesis) karangannya, begitu terpikir masalah mata masih saja ia merasa gentar.

Justru dari pernyataan lubuk hatinya itu, kita dapat dengan jelas mengetahui proses lahirnya teori evolusi Darwin ini: berasal dari pandangan subjektif yang terlampau percaya diri dan tekad yang kuat untuk mebeberkan asal-usul kehidupan, dimana didasari oleh paham ateis serta berkeinginan menggunakan metode alamiah murni, dan disertai pengamatan yang minim, ia kemudian menyampaikan hipotesa evolusi, selanjutnya mencari dengan cara memilih-milih bukti untuk mendukung hipotesa tersebut, sama sekali tidak menghiraukan bukti-bukti yang tidak menguntungkan.

Dengan kata lain, teori evolusi Darwin terutama didasari oleh kepercayaan subjektif, dan bukan berlandaskan bukti ilmiah yang lengkap. [Teo Ai Ping / Jakarta / Bersambung] Sumber: Epochtimes

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: BUDAYA

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA