2. Piramida Besar
Misteri Pembangunan Piramida
Piramida Giza terbentuk dari 2,3 juta batu raksasa dan rata-rata berat setiap batu itu 2,5 ton, yang terbesar mencapai 250 ton. Setiap batu dipotong dengan halus dan rapi, celah antar batu disusun dengan sangat rapat, silet yang paling tipis sekalipun juga tidak dapat dimasukkan, antara batu-batu besar itu satu sama lain telah direkatkan dengan logam yang dicairkan.
Teknologi seperti itu hingga kini pun masih sulit diterapkan. Pada zaman yang sangat kuno, bagaimana batu raksasa itu ditambang, dipotong, dikirim dan kemudian diletakkan pada ketinggian?
Sarkofagus (peti mayat dari batu) di istana raja yang terdapat dalam Piramida agung merupakan sebuah batu granit utuh yang terpahat. Patung Sphinx (wajah manusia bertubuh Singa) yang berada di depan Piramida Agung Khufu, ketinggiannya mencapai beberapa lantai gedung bertingkat, juga terpahat dari sebuah batu raksasa utuh.
Ahli kimia Prancis, bernama Joseph Davidovits, melakukan penelitian dari sudut mikrostruktur dan kimia. Dia beranggapan, batu piramida sangat mungkin terbentuk dari pengecoran manual. Berdasarkan pengujian yang dilakukan, dia menarik kesimpulan: batu pada piramida terbentuk dari pengecoran manual dengan menggunakan bahan campuran kapur dan kerang, caranya mirip dengan pengecoran beton sekarang ini. Berhubung kepadatan pembekuan dari campuran tersebut sangat baik, orang sukar membedakannya dengan batu alami.
Selain itu, Davidovits juga memberikan sebuah bukti tambahan yang lebih meyakinkan: dari dalam batu-batu tersebut ditemukan sehelai rambut manusia sepanjang sekitar 2,5 cm. Penjelasan yang paling memungkinkan adalah ketika proses pengecoran, dengan tidak sengaja rambut pekerja telah terjatuh ke dalam "adonan", dan tersimpan hingga sekarang.
Sekalipun menggunakan teknologi pembangunan modern sekarang ini, untuk mencapai akurasi tinggi serta struktur internal yang kompleks persis sama dengan Piramida Giza juga sulit.
Misteri pengawetan Piramid
Dalam aula Piramida Agung Khufu, pada ketinggian 1/3 piramida yang disebut Ruang Raja, terdapat sebuah tempat sampah; walaupun suhu dalam Ruang Raja sangat tinggi, mayat dari binatang kecil sejenis kucing dan anjing yang berupa zat organik, berada dalam tempat sampah sekian lama, namun ternyata tidak mengalami pembusukan, bahkan mengalami dehidrasi dan mumifikasi.
Misteri Data Piramida
1. Dasar Piramida dimana setiap sisi panjangnya rata-rata 230 meter, tingkat kesalahan 4 sisi tersebut hanya 20 cm, tidak sampai 1‰; bahkan dalam 4 siku dasar Piramida, sudut tenggara adalah 89°56'27", sudut timur laut adalah 90° 3'2", sudut barat daya adalah 90° 0'33", sedangkan sudut barat laut adalah 89° 49'58", dengan selisih paling besar tidak lebih dari 4'.
Empat sisi arah dibandingkan dengan arah timur, barat, selatan dan utara, selisihnya juga hanya antara 1'15" dan 5'30". Bagian sudut rumah zaman sekarang bila terdapat selisih 1°-2° merupakan hal yang sangat biasa. Padahal masalah besar "teknik tepat siku" dalam bangunan modern, oleh para master bangunan kuno dengan mudah digunakan dalam merancang dan membangun sudut Piramida, dengan dasar Piramid seluas 52,9 ribu m², ketinggian sudut tenggara dan sudut barat laut hanya selisih 1,27 cm, tingkat kesalahannya tidak sampai 1/10.000.
2. Model bangunan Piramida yang unik membuat kekuatan angin padang pasir yang tajam dan penuh daya rusak, diredam hingga tingkat paling minim. Angin yang berhembus menelusuri sisi miring Piramida, dari bawah naik kian tinggi kian mengecil, hingga sampai ke puncak Piramida, kekuatan angin hampir nihil.
3. Misteri kestabilan Piramida. Dasar bangunan Piramid persis berada pada pusat garis gaya magnetik, bergerak mengikuti pergerakan garis gaya magnetik. Bergerak seiring dengan pergerakan bumi, dengan demikian, beban amplitudo-nya sangat lemah, pengaruh gempa bumi terhadapnya tidak besar. Perbandingan tinggi dengan perimeter dasar Piramida persis 0,5 p. Banyak Piramida menggunakan sudut elevasi khusus 51°52'. Sudut 52°, bentuk kerucut persegi dan posisi garis gaya magnetik yang pergerakannya sinkron, merupakan misteri stabilitas Piramida.
4. Penataan 3 Piramida Agung Giza mempunyai hubungan istimewa dengan penataan 3 bintang Sabuk dalam Konstelasi Orion. Menggunakan komputer bersimulasi kembali pada 10.500 tahun Sebelum Masehi, urutan 3 buah bintang Sabuk dalam Konstelasi Orion yang melintasi garis meridian di langit, polanya sama dengan 3 Piramida Agung Giza di bumi, sedangkan lokasi penyebaran galaksi di langit berpadanan dengan Sungai Nil di bumi. Hubungan saling berpadanan di langit dan di bumi tersebut seharusnya bukanlah suatu kebetulan.
5. Garis bujur bumi yang didapat dari perpanjangan garis Bisektris pada sentral sisi dasar Piramida, persis membelah daratan dan lautan di bumi menjadi dua belahan yang setara, dasar Piramida persis berada pada pusat gravitasi berbagai kontinental di bumi.
6. Perpanjangan garis diagonal bujur sangkar dari bidang dasar Piramida Khufu, kebetulan dapat mencakupi delta muara Sungai Nil, sedangkan perpanjangan garis Bisektris vertikal bujur sangkar, persis membelah delta muara Sungai Nil menjadi 2 bagian yang setara.
7. Posisi poros dua kutub bumi setiap hari mengalami perubahan, akan tetapi, melalui siklus selama 25.827 tahun, ia akan kembali ke posisi semula, sedangkan jumlah garis diagonal Piramida persis adalah 25.826,6.
Perihal Piramida masih terdapat banyak sekali hal-hal seperti di atas yang tak terbayangkan, di sini tidak diutarakan lagi satu persatu. Namun ada satu hal yang hampir bisa dipastikan ialah: mengingat skala proyek, bangunan raksasa yang menghimpun ilmu tingkat tinggi dari astronomi, geometri dan kalender, mutlak bukan para budak Mesir pada masa awal peradaban yang dapat memikulnya. [Teo Ai Ping / Jakarta / Bersambung] Sumber: Epochtimes