IPTEK | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Jumat, 30 November 2012

ASAL MULA SUNGAI KUNING

Dahulu di gua sebuah gunung tinggal 2 ekor naga yang bernama Qinghuang, mereka berdua adalah naga dari langit, mereka sering bertempur dengan monster jahat yang berada di Laut China Selatan.

Pada suatu ketika, di bumi terjadi kekeringan parah, Dewa bumi segera melaporkan hal ini kepada Dewa Langit, Buddha mengetahui  naga QingHuang  akrab dengan moral manusia, kemudian mereka berdua dikirim ke bumi melawan kekuatan jahat untuk menyelamatkan manusia.

Setelah mereka turun ke bumi, mereka segera tahu bahwa kekeringan ini disebabkan oleh perbuatan monster dari Laut China Selatan yang sengaja melepaskan setan-setan kecil  membakar berbagai tempat   juga dengan kekuatan jahat menyihir manusia supaya saling membuat keributan sehingga mengacaukan bumi, sehingga tidak ada ketenangan dan manusia mulai percaya kepadanya.

Naga Qinghuang memutuskan akan membantu manusia membasmi monster ini, supaya manusia dapat kembali berbuat baik. Mereka berdua lalu menyamar menjadi dua orang bhiksu, yang bisa mengobati penyakit bahkan memperbaiki moral manusia.

Karena diracuni oleh monster jahat tersebut, manusia pada saat itu menderita sebuah penyakit yang disebut "penyakit iblis" hanya mencelakakan orang lain maka penderitaan penyakit diri sendiri akan menjadi agak ringan. Jelmaan dari naga Qinghuang memberikan manusia obat yang terdiri dari mutiara, rumput laut dan lain sebagainya sebagai obat, dan mengajarkan kepada manusia melafal mantra yang dapat menghapus kutukan dari monster jahat tersebut, setelah mengalami pengobatan ini, banyak orang sembuh terlepas dari penderitaan dan kembali menjadi manusia bermoral. Berita ini tersebar dengan cepat, dalam waktu 3 bulan sudah ribuan bahkan jutaan orang sudah kembali bisa hidup normal lagi, berita bahwa ada dewa hidup diantara umat manusia tersebar ke segala penjuru.

Monster yang tinggal di Laut China Selatan mendengar kabar bahwa ada orang yang bisa menghapus kutukannya, lalu mengutus 2 orang jenderalnya yaitu siluman buaya dan siluman kodok untuk pergi menyelidiki masalah ini. Siluman kodok  yang licik dan siluman buaya yang jahat menjelma menjadi 2 orang manusia bergabung didalam barisan manusia untuk berobat kepada 2 bhiksu, karena siluman kodok adalah siluman ribuan tahun begitu dari barisan dia memandang, dia melihat di bawah pohon rindang kepala dua orang bhiksu tersebut memancarkan sinar Budha yang  tembus ke langit, dia mengetahui bahwa mereka bukan manusia biasa, lalu dia mengabarkan hal ini kepada siluman buaya bahwa mereka adalah dewa kecil, menyuruh siluman buaya berdiri disamping menyaksikan saja, dia sendiri sudah bisa menghadapi mereka berdua dan membawa mereka berdua pulang diserahkan kepada tuan mereka.

Setelah mendengar akal licik siluman kodok, siluman buaya sangat marah, bukankah jika berhasil semua jasa akan menjadi milik siluman kodok? Lalu dia bergegas berubah kembali kebentuk asalnya, dengan membuka mulut yang penuh gigi menerkam kearah kedua bhiksu tersebut.

Naga Qinghuang telah lama mengetahui kedatangan kedua siluman ini, mereka hanya diam menunggu, sekarang mereka melihat siluman buaya menerkam mereka, salah seekor naga tersebut dengan menggunakan manik kecil menembak ke arah siluman buaya, hampir mengena ke siluman buaya, melihat gelagat tidak baik siluman buaya segera lari, salah seorang bhiksu mengejar lalu menarik kepalany. Melihat kejadian tersebut siluman kodok segera lari pulang ke Laut China Selatan, mengabarkan kepada monster kehebatan dari naga Qinghuang.

Monster sangat marah, lalu memilih 50.000 pasukan kuatnya. Naga Qinghuang berpesan kepada manusia yang telah sembuh diobati, menyuruh mereka bersembunyi untuk sementara, apapun yang terjadi jangan keluar dari tempat persembunyian, lalu Naga Qinghuang mengendarai awan, menyambut kedatangan pasukan monster terebut. Naga Qinghuang dan pasukan monster tersebut bertarung selama 7 hari 7 malam.

Sejak dahulu kejahatan tidak mungkin bisa memenangan kebaikan, pasukan monster tersebut juga tidak terlepas dari hukum alam tersebut. Pasukannya dengan cepat dibantai oleh naga Qinghuang, melihat gelagat tidak baik tersebut, monster mencari akal meminta  bantuan 2 ekor siluman ular yang jahat untuk membantunya membasmi manusia yang dilindungi naga tersebut.

Kedua ekor naga Qinghuang sudah bertempur berhari-hari sudah sangat lelah, melihat akal licik monster yang menyuruh 2 ekor siluman ular untuk memusnahkan manusia yang telah mereka tolong, mereka berdua dengan sekuat tenaga melindungi manusia tersebut, tanpa memperdulikan keselamatan mereka berdua berjuang mati-matian. Mereka berdua menjelma menjadi 2 buah sungai yang membeku, mengepung 2 ekor siluman ular. Ketika 2 sungai tersebut bertemu dengan siluman ular, siluman-siluman kecil terguling masuk kedalam sungai dan mati membeku. Setelah bertempur 3 hari 3 malam, 2 ekor siluman ular ini sudah terusir ketempat yang jauhnya ribuan kilo meter.

Lalu 2 ekor naga tersebut dengan sekuat tenaga mereka membelit kedua ekor siluman ular tersebut dibawah badan mereka dan mati. Kedua ekor naga Qinghuang karena kehabisan tenaga dan terluka, perlahan-lahan jatuh ketanah, sehingga berubah menjadi 2 buah sungai yaitu sungai Yangtze dan Sungai Kuning.

Hingga saat ini, keturunan manusia tersebut masih mengandalkan kedua sungai besar ini yaitu Sungai Yangtze dan Sungai Kuning, meningkatkan kehidupan dan kemakmuran yang tak terbatas. [Susanti Lim / Pontianak] Sumber: Erabaru

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: BUDAYA

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA