IPTEK | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Kamis, 10 Januari 2013

PANDANGAN SEJATI TENTANG PERADABAN DAN KEHIDUPAN MANUSIA (10): KEMANA PERADABAN TINGGI MENGHILANG?

Di tengah bangsa-bangsa dunia, beredar catatan yang hampir sama tentang masa kuno: kebejatan manusia membuat Dewa di langit marah….

6. Dimana sekarang keberadaan peradaban yang cermelang itu?

Dalam tulisan sebelumnya telah dipaparkan kasus peradaban cemerlang yang pernah dimiliki oleh manusia prasejarah, penemuan yang begitu banyak dari kalangan arkeolog sekarang ini, hanyalah seperti setetes air dalam samudera raya.

Arkeolog Kramer dan Thomson dalam bukunya Forbidden Archeology telah menyampaikan 500 butir pembuktian, peninggalan peradaban umat manusia dari puluhan ribu tahun, jutaan tahun bahkan ratusan juta tahun, banyak sekali memiliki standar iptek dan kesenian yang amat tinggi.

Pada akhir abad ke-20, satu set rangkaian buku Laporan Dokumenter Arkeologi Agung se-Dunia yang ditulis oleh beberapa Arkeolog ternama di dunia telah terbit. Rangkaian buku tersebut melalui 13 sub jilid yang disajikan dalam tulisan dan foto antara lain "Misteri Tengkorak Kristal", "Fakta Reruntuhan", "Istana Para Dewa" dan lain-lain, telah memperlihatkan penemuan-penemuan besar dari aktivitas arkeologi dunia.

Menghadapi begitu banyak peninggalan peradaban prasejarah yang sangat maju tersebut, kita tak dapat menghindari sebuah pertanyaan: Dimanakah sekarang peradaban manusia yang pernah berjaya itu? Mengapa tidak dapat memertahankan iptek tersebut, malah lenyap begitu saja, hanya tersisa setumpuk peninggalan?

Lagi pula, jalur perkembangan ilmu pengetahuaan sekarang ini apakah sedang mengulang jalur masa peradaban terdahulu? Apakah jalur tersebut tepat? Semua ini patut menjadi sebuah pertanyaan yang perlu kita renungkan lebih dalam. Sebelum mendapatkan jawaban terakhir pertanyaan-pertanyaan tersebut, marilah kita menengok ingatan masa silam, yakni banjir bah.

Di tengah bangsa-bangsa dunia, misalnya bangsa Mesir, Babilonia, Ibrani, Yunani, India, suku Indian Amerika Selatan, orang Eskimo di pesisir Samudera Artik, pribumi Australia (Aborigin), penduduk pribumi kepulauan Samudera Pasifik dan berbagai suku bangsa Asia Tenggara sama-sama beredar catatan zaman kuno yang hampir sama: kebejatan manusia membuat Dewa di langit murka, maka air bah memusnahkan umat manusia, kemudian orang baik yang terselamatkan dari bencana banjir besar menjadi nenek moyang manusia generasi sekarang ini.

Etnolog Fraser dari Inggris pernah mengatakan: 130 lebih etnik Indian yang berada di Amerika Utara, Amerika Tengah dan Amerika Selatan, setiap etnik sama-sama memiliki dongeng yang bertema air bah tersebut.

Memori yang sama dan menjadi dongeng ini tidak mungkin diciptakan sekehendak hati, mungkinkah dongeng air bah tersebut sebenarnya sedang menyampaikan sebuah fakta sejarah yang sama? Jika bukan demikian, mengapa di seluruh dunia tersebar catatan yang serupa?

Zaman purba pada peradaban manusia kali ini, manusia sangat terbelakang, jangankan memiliki telepon dan radio seperti sekarang, komunikasi antar desa saja masih mengandalkan tenaga manusia kesana-kemari, apalagi komunikasi antar benua? Komunikasi jarak jauh pada saat itu hampir tidak mungkin terjadi, maka mengapa orang-orang yang hidup terpencar di seluruh dunia itu bisa memiliki dongeng dan legenda yang begitu mirip? [Teo Ai Ping / Jakarta] Sumber: Epochtimes

Bersambung ...

***

Ingat ! Anda juga bebas mengirim artikel-artikel "berita, internasional, budaya, kehidupan, kesehatan, iptek & kisah" ke dalam blog ini melalui email: tionghoanews@yahoo.co.id

Mari kita bersama-sama dukung blog Tionghoanews.com dengan cara membagikan (share) ke dalam halaman facebook, twitter & google+ anda.

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: BUDAYA

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA