IPTEK | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Rabu, 09 Januari 2013

PENELITIAN TENTANG KEMURAHAN HATI: EGOISME CENDERUNG KESAMPINGKAN KEMURAHAN HATI

Studi baru Amerika menunjukkan bahwa ketamakan akan dibalas dengan ketamakan ketika hal itu menyangkut pekerjaan atau uang.

Peserta diuji dalam lima percobaan, dari orang-orang yang diperlakukan secara sama, mereka yang menerima kemurahan hati tidak lagi membaginya lebih lanjut. Namun, orang yang mengalami ketamakan sangat mungkin untuk membagi terus ketamakannya.

"Ide memberi terlebih dahulu, yang merupakan serangkaian niat baik ini akan berubah menjadi sekedar khayalan di mana setiap orang yang terbantu juga akan membantu orang lain," kata pimpinan peneliti studi, Kurt Gray di Universitas North Carolina, AS, dalam siaran pers.

"Sayangnya, ketamakan atau melihat ke luar diri kita, cenderung lebih kuat daripada kemurahan hati yang tulus."

Para peneliti memprediksikan bahwa ketamakan akan menang karena hal-hal negatif dapat lebih memengaruhi pikiran dan tindakan, daripada hal positif.

"Sebagian besar dari penelitian ilmiah pada konsep ini telah memfokuskan pada perilaku baik, dan kami berharap apa yang akan terjadi ketika Anda melihat pada keseluruhan perilaku manusia," tutur Gray.

Dalam permainan uang, 100 relawan diberitahu bahwa seseorang telah membagikan 6 dollar AS kepada mereka dan diberi sebuah amplop dengan bertuliskan 6 dollar, 3 dollar, atau kosong. Mereka kemudian diberi 6 dollar AS untuk dibagikan ke dalam amplop lain bagi penerima yang berikutnya.

Dari perlakuan yang sama, dengan mendapatkan kemurahan hati ternyata tidak selalu mengarah pada memberikan kemurahan hati, tetapi bagi yang tidak menerima apa-apa mungkin lebih membuat orang meletakkan sedikit atau tidak sama sekali ke dalam amplop kedua.

Hasil yang sama terlihat dalam percobaan pekerjaan: 60 peserta telah menyelesaikan dua permainan mudah dan dua tugas membosankan. Mereka belajar bahwa seseorang telah siap membagi pekerjaan dengan mereka, meninggalkan satu atau dua tugas menyenangkan, atau dua tugas membosankan, yang mana telah mereka selesaikan, dan kemudian membagi empat tugas berikutnya dengan peserta berikutnya.

"Kami semua sependapat bahwa dengan menjadi murah hati akan memengaruhi orang lain untuk memperlakukan seseorang dengan baik, tetapi hal itu tidak secara otomatis menciptakan serangkaian niat baik," simpul Gray.

"Untuk menciptakan serangkaian perilaku positif, orang harus fokus setidaknya pada pelaksanaan tindakan murah hati yang secara tak disengaja dan lebih pada memperlakukan orang lain dengan sama, serta menahan diri dari tindakan tamak yang membabi buta." [Christine Wu / Jakarta]

***

Ingat ! Anda juga bebas mengirim artikel-artikel "berita, internasional, budaya, kehidupan, kesehatan, iptek & kisah" ke dalam blog ini melalui email: tionghoanews@yahoo.co.id

Mari kita bersama-sama dukung blog Tionghoanews.com dengan cara membagikan (share) ke dalam halaman facebook, twitter & google+ anda.

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: BUDAYA

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA