5. Struktur Istimewa Tubuh Manusia
Beberapa tahun belakangan ini, perdebatan tentang dipertahankan atau dihapusnya Pengobatan Tradisional Tiongkok (PTT) secara berselang dimunculkan. Salah satu intisari di dalam PTT ialah: Meridian. Ia tidak dapat dideteksi dengan mata telanjang, juga tidak dapat dibuktikan keberadaannya melalui pembedahan, sehingga sering ditentang dan diserang oleh sebagian orang yang "memercayai" ilmu pengetahuan modern dan kaum ateis.
Namun, Meridian merupakan sebuah fenomena yang eksis secara objektif yang telah terbukti melalui praktek selama beberapa ribu tahun oleh orang zaman kuno. Bagi penulis, juga banyak sekali pecinta Qigong, Sinshe serta para ilmuwan yang melakukan penelitian Meridian bahwa Meridian eksis secara nyata. Ini jelas tidak diragukan lagi, karena hingga kini banyak sekali percobaan ilmiah serta fakta objektif telah membuktikannya dengan sangat jelas mengenai masalah tersebut.
Sesungguhnya, hingga saat ini, perdebatan di dunia akademis tentang hakekat Meridian melulu terletak pada penjelasan yang masuk akal tentang "hekekat" Meridian, bukan memperdebatkan tentang "keberadaan" Meridian. Dengan kata lain, walaupun hakekat Meridian tidak dapat dijelaskan dengan ilmu pengetahuan modern, namun terhadap fungsi Meridian yang dapat menyalurkan informasi dan merangsang titik Akupunktur tertentu dapat bereaksi pada "sasaran organ" serta penyembuhan penyakit dan lain sebagainya, ini pada dasarnya sudah tidak ada masalah di dunia akademis.
Sebagian orang yang melakukan penyerangan secara membabi-buta terhadap studi Meridian dan fungsi objektifnya, tidak lain adalah terhadap masalah "tidak dapat menjelaskan" adanya Meridian diselewengkan menjadi "tidak eksis secara objektif", atau memang tidak mengerti berlagak seolah-olah mengerti.
Walau hakekat Meridian tidak dapat dijelaskan dan dilukiskan secara menyeluruh oleh ilmu pengetahuan modern, namun telah banyak bukti nyata dari sisi lain yang membuktikan Meridian eksis secara objektif. Banyak cendekiawan dalam dan luar negeri secara berturut-turut telah membuktikan dari berbagai sudut yang berbeda pula. Mungkin banyak istilah khusus yang tidak mudah dimengerti, maka di bawah ini beberapa metode pembuktian kami sampaikan secara ringkas.
Pada 1973 profesor Zhu Zongxiang kembali menemukan eksistensi Meridian secara umum. Di kemudian hari penemuan penting sejumlah cendekiawan adalah letak Meridian di permukaan kulit (lebar sekitar 1 mm) disertai fenomena fisiologi dan biokimia, antara lain: penyebaran sensasi resesif, impedansi rendah dan suara getaran tinggi, bergetar dan denyut nadi menguat, penyebaran substansi pelacak, bercahaya dan panas, kepekatan Ca++ meningkat, setelah dirangsang timbul getaran berfrekuensi tinggi dan rendah….
Pada 1983, Yan Zhiqiang dari Bagian Biofisika Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok menemukan, penyebaran sensasi resesif sesuai jalur Meridian, di permukaan kulit terlihat cahayanya lebih kuat daripada non jalur Meridian.
Pada 1984, Rumah Sakit 301 Beijing menggunakan alat pencitraan panas infra merah telah mencatat perubahan suhu di jalur Meridian ketika diadakan penusukan jarum.
Xu Tangping dari Akademi Pengobatan Tradisional Tiongkok di Kota Tianjin menemukan, menusuk titik Akupunktur pada manusia atau binatang, terjadi peningkatan kadar ion Kalsium pada cairan jaringan yang berada di bawah seluruh titik akupunktur yang terdapat dalam Meridian itu, kadar peningkatan jelas lebih tinggi daripada Meridian perbandingan yang tidak ditusuk. Ini merupakan penemuan penting dalam bidang ilmu kimia atas fungsi peredaran energi dalam Meridian.
Mulai dari abad 20, negara lain juga telah melakukan studi Meridian dari berbagai sudut. Dr. dr. Reinhold Voll pada awal tahun 50-an telah mengembangkan sejenis alat pendeteksi elektronik EAV (Electro-acupuncture according to Voll) dan berhasil menemukan, ketika aliran listrik mikro melewatinya, maka titik Akupunktur dan jaringan di sekitarnya jelas terjadi daya konduksi yang menonjol.
Pada 1985, De Vernejoul dari Prancis menggunakan teknologi kamera Gamma telah menemukan, ketika memasukkan elemen radioaktif pada sebuah titik Akupuntur manusia, elemen tersebut akan beredar menelusuri saluran Meridian, ini merupakan pertama kali di dunia melakukan studi fenomena Meridian dengan menggunakan kamera melacak peredaran isotop.
Pada 1983 – 1986, I. Dumitresku dari Rumania, P.Mandely dari Jerman dan N.Melhomens dari Brasil menggunakan "Teknik fotografi Kirlian" yang didasari medan radiasi berfrekuensi tinggi dan bertekanan tinggi, melakukan studi terhadap sistem energi tubuh manusia, maka berhasil mengembangkan "Teknik Pemeriksaan Penyakit Kirlian" yang berbeda-beda. Pada 1995 K.G.Korotkov memperbarui "Teknik Pemeriksaan Penyakit Kirlian" dengan teknik GDV (Gas Discharge Visualization Technique), yaitu teknik yang dapat melihat aliran udara dan listrik, sejak itu teknik fotografi Kirlian semakin fungsional.
Pada 1998, Prof. Zang-hee Cho dari jurusan Elektronik Lembaga Studi Iptek Tingkat Tinggi Korea Selatan, bersama E.K.Wong dari University of California, Irvine, AS menggunakan FMRI (Functional Magnetic Resonance Imaging) melakukan studi awal terhadap eksistensi titik Akupunktur dan Meridian, dan telah menemukan melalui cara tersebut dapat membuktikan hubungan titik Akupunktur dengan kegiatan manusia serta zona berbeda dalam otak besar. [Teo Ai Ping / Jakarta] Sumber: Epochtimes
Bersambung ...
***
Mari kita bersama-sama dukung Tionghoanews dengan cara kirim berita & artikel tentang kegiatan & kejadian Tionghoa di kota tempat tinggal anda ke alamat email: tionghoanews@yahoo.co.id