Temuan oleh ilmuwan Amerika Serikat ini bertentangan dengan asumsi konvensional mengenai kebutuhan untuk mengungguli orang lain mereda seiring bertambahnya usia.
Psikolog dari University of Oregon mendirikan kios di sebuah pusat perbelanjaan untuk mengundang ratusan relawan guna memecahkan masalah tersebut. Para peserta berusia 25-75 tahun memberikan poin penilaian yang dapat ditukarkan dengan hadiah uang tunai.
Peserta akan mendapatkan poin jika berhasil bermain melawan pesaingnya. Dalam mengukur tingkat kompetitif di babak final, para peserta diberi pilihan untuk bermain sendiri atau mengambil saingan.
Hampir 70% laki-laki usia 45-54 tahun memilih untuk bertanding satu lawan satu dibandingkan dengan setengah dari mereka yang berusia antara 25 dan 34.
Pola yang sama ditemukan juga di antara perempuan. Tetapi keinginan mereka untuk bersaing secara konsisten lebih rendah dari pria.
Para peneliti agak heran dengan hasil temuannya. Pasalnya sifat ingin selalu berkompetisi pada laki-laki di usia hampir 50-an harusnya mereda dikarenakan kadar testosteron yang berkurang. Ternyata hasilnya di luar dugaan. [Aprilda Bong / Makassar / Tionghoanews]