Banyak Kaisar di Tiongkok mendambakan hidup abadi dan mencari obat atau cara lainnya demi memperoleh hidup abadi. Pada suatu acara, seseorang membayar upeti kepada Kaisar Kangxi dengan mempersembahkan buku "Rahasia Memperoleh Obat Mujarab dan Umur Panjang". Akan tetapi Kaisar Kangxi menolak membacanya dan berkata,"Lahir dan mati adalah bagian kondisi umat manusia. Sebagaimana Zhu Xi (filosofis Tiongkok kuno, 1130-1200 M) katakan, "Langit dan bumi berputar dalam lingkaran, seperti siang dan malam." Konghucu mengatakan untuk menunggu kematian dengan hidup penuh kedamaian. Hal-hal ini adalah jalan kebijakan. Lalu mengapa takut akan kematian?" Kaisar Kangxi juga berkata," Saya tidaklah istimewa saat dilahirkan. Saya juga tidak mempunyai hal yang luar biasa setelah bertambah besar."
Kaisar Kangxi tidak mengkonsumsi tonik (obat kuat) ataupun jampi-jampi. Untuk menjaga kesehatannya, beliau mengikuti diet yang layak (seimbang) dan berperilaku baik dalam kehidupan. Hanya itu saja."
Ketika Kaisar Kangxi menginjak usia 60 tahun, beberapa bagian kumisnya berubah putih. Beberapa orang menyarankan untuk mengkonsumsi obat untuk mengembalikan warna hitamnya. Beliau menolak, dan berkata sambil tersenyum,"Tidak banyak Kaisar dalam sejarah yang memiliki jenggot putih. Lagipula apa gunanya bagi generasi berikut jika dikisahkan memiliki janggut putih dan rambut putih."
Kaisar Kangxi memerintah selama 61 tahun. Beliau tinggal di Taman Changchun, yang didekorasi dengan sederhana. Misionaris Perancis bernama Jean Francois Gerbillon menulis dalam buku hariannya,"(Kangxi) mengundang kita ke istana. Tempatnya tidak terkesan mewah maupun megah. Perabotannya sederhana." [Lu Zhen / Tionghoanews]