Itu semua adalah tidak benar. Operasi pertama pasien dibius pertama kali dilakukan oleh Hua Tuo, dokter Tiongkok kuno.
Dalam sejarah tercatat, Hua Tuo hidup di tahun-tahun terakhir Han Timur tahun 222-265 M. Seorang pria dengan pengetahuan besar, ia berpengalaman dalam Konfusius klasik, tetapi lebih banyak di rumah dalam belajar kedokteran.
Berdasarkan ketajaman medis, kemampuan medis Hua Tuo sungguh luar biasa. Banyak cerita yang telah ditulis berhubungan dengan profesinya. Misalnya, Hua Tuo pernah pergi ke sebuah bar di mana ia melihat sekelompok orang minum anggur.
Pada saat itu, perhatian Hua Tuo terutama tertarik pada seorang pria bernama Yen Ming, dan Hua Tuo bertanya: "Apakah anda baik-baik saja?" Yen Ming menjawab, "Tidak berbeda dari biasanya." Tapi Hua Tuo memperingatkannya : "Dilihat dari aura Anda, Anda memiliki penyakit akut. Anda sebaiknya kembali ke rumah secepatnya, dan tidak minum anggur lagi."
Mendengar perkataan itu, Yen Ming hanya setengah percaya pada Hua Tuo, tapi ketika dia berjalan menuju rumahnya, dia ambruk di tengah jalan dan tidak pernah bangkit lagi.
Ada banyak cerita di perjalanan ini. Cerita Hua Tuo yang paling menonjol adalah pionir penggunaan pembiusan yang ia sebut "Bubuk Mafei." Sebelum melakukan operasi, Hua Tuo memberikan bubuk ini dilarutkan dalam anggur, sehingga membuat pasiennya pingsan beberapa saat.
Saat bawah sadar pasien tidak lagi merasakan sakit, bahkan saat Hua Tuo membuka rongga perut. Setelah menyelesaikan operasi, Hua Tuo menjahit luka sayatan dan menggunakan obat herbal untuk luka. Tak lama pasien segera sembuh.
Hua Tuo memiliki keterampilan penyembuhan penyakit, tapi dia memberikan pemikiran lebih banyak untuk mencegahnya. Mendukung gagasan ini, ia menciptakan sebuah panduan gerakan khusus disebut "Permainan dari lima binatang." Perangkat latihan meniru harimau, rusa, beruang, monyet dan burung untuk memperkuat setiap bagian tubuh terhadap penyakit.
Hua Tuo adalah seorang dokter baik hati yang mengambil penderitaan orang sakit dengan hati, bahkan jika mereka adalah petani sederhana. Dengan demikian ia lebih suka berkeliaran dengan bebas, seorang dokter di tengah rakyat biasa, bukan menerima pengekangan sebagai pejabat.
Sayangnya, dokter brilian ini dibunuh oleh Jenderal Cao-Cao karena Hua Tuo mengetahui ada tumor di otak Cao Cao dan ingin mengoperasinya, namun Cao Cao mengira Hua Tuo ingin membunuhnya. Akhirnya Cao Cao mati karena penyakit yang telah didiagnosa oleh Hua Tuo. [Yenni Huang / Solo]