Selama periode waktu ini orang-orang Suci besar muncul di Tiongkok. Laozi membabarkan Dao (Tao) —cara untuk kembali ke jati diri yang asli. Konfusius mengajarkan norma kebajikan moral bagi perilaku manusia.
Konfusius (552-479 SM) dikenal di Tiongkok sebagai Kongzi. Nama aslinya adalah Kong Qiu. Pada usia delapan belas ibu Konfusius menjadi selir seorang pejabat berusia 66-tahun. Ketika Konfusius berusia tiga tahun, ayahnya meninggal dunia. Meskipun ia seorang yang sangat berbakat, ia tidak dikenal. Ia mengunjungi Laozi, yang begitu sangat ia dihormati. Ia bekerja untuk pemerintah pada tingkat dasar dan bertanggung jawab atas manajemen hewan ternak dan lumbung pertanian.
Pada usia 51, ia dipromosikan dan menjadi seorang pejabat tinggi. Ia menganjurkan "prinsip kebajikan" miliknya untuk mengatur negeri ini, tapi sayangnya filosofi politiknya tidak diadopsi oleh Kaisar. Akibatnya, Konfusius tidak punya pilihan selain mengundurkan diri dari jabatannya. Dia memutuskan untuk melakukan perjalanan keliling untuk menyebarkan pemikirannya tentang kebajikan.
Selama masa ketidak-stabilan politik ini kaum bangsawan tidak menerima filosofi politik Konfusius. Jadi, ia kembali ke kampung halamannya dan mendedikasikan dirinya untuk pendidikan. Dia mendirikan sekolah swasta, banyak murid yang direkrut, dan menyebarkan ajarannya kepada masyarakat sipil. Konfusius dianggap sebagai pendidik pertama dalam sejarah Tiongkok.
Keempat aspek ajarannya meliputi: kebenaran, pengetahuan dan pembelajaran, kata-kata dan perilaku, serta kesetiaan dan pengampunan. Dia juga mendirikan empat larangan: kesengajaan, pikiran sempit, keras kepala, dan keegoisan. Dia jarang berbicara tentang minat pribadi. Jika topiknya diperbesar, ia selalu mengaitkan dengan nasib, kebajikan, dan kebaikan. Dia akan mencerahkan muridnya ketika mereka tidak bisa menangani kesukaran dan kesulitan.
Konfusius memberikan kontribusi besar terhadap pendidikan. Dia adalah pendidik pertama yang mengajar masyarakat umum. Dia mengajar lebih dari 3.000 murid, terlepas dari apakah mereka kaya atau miskin. Mereka yang benar-benar ingin belajar semua diterima oleh Konfusius sebagai muridnya dan memiliki kesempatan yang sama untuk dididik.
Dia mengajarkan murid-muridnya bagaimana menjadi orang yang baik dan mempraktekkan prinsip-prinsipnya sendiri. Murid-muridnya dan generasi masa depan sangat tersentuh dengan ajarannya mengenai keadilan, kebaikan, kerendahan hati, kesopanan, loyalitas kepada negara, dan kepedulian terhadap orang lain.
Tulisan Konfusius yang terkenal adalah The Analects of Confucius. Di Tiongkok ia dikenang sebagai "orang bijak dan guru terbesar," dan ajarannya telah sangat memengaruhi orang-orang Tiongkok selama beberapa ribu tahun dan masih berlaku. [Angelina Lim / Medan]