Sebuah contoh bagaimana Taoisme telah memengaruhi proses ini, pada aksara 還 (Hái), yang memiliki makna juga, di samping itu, lebih, masih, belum.
Aksara ini terdiri dari dua ideogram yaitu : 辶 (Chuò) dan 睘 (Qióng), di mana 睘 (Qióng) adalah akar simbol dan karena itu menentukan arti. Dia mengandung simbol 四 (Sì), 大 (Dà), 一 (Yī) dan 心 (Xīn). Karena struktur mayoritas aksara zaman sekarang yang sebagian besar saat ini menggunakan komputer, sehingga tidak semua komponen ini dapat dibedakan.
四 (Sì) adalah simbol untuk angka "empat" dan 大 (Dà) untuk kata sifat "besar". Menurut Taoisme, "empat besar" 四大 (Dà Sì) menandakan Tao (Jalan), alam surga, bumi, dan penguasa. Kedua simbol 一心 (Yī Xīn), menunjukkan hati manusia dimana 一 (Yī) melambangkan "empat besar" dari hati.
Ajaran Tao termasuk gagasan bahwa manusia harus berusaha menyatu dengan alam dan Langit; hidup harmonis adalah kunci untuk keselamatan. 四大 一心 (Dà Sì Yī Xīn) dengan demikian menandakan kondisi seseorang yang telah mencapai keselarasan dengan "empat besar", Tao, alam surgawi, bumi dan penguasa dunia. Simbol 辶 (Chuò) yang berada paling kiri, menetapkan pergerakan proses. Ideogram 辶 (Chuò) berarti untuk proses dinamis berkelanjutan yang tujuannya masih sulit dipahami, dan selalu menunjukkan pergerakan.
還 (Hái) melambangkan penyatuan kedua ideogram, cara ini untuk mencapai keselarasan dengan "empat besar" dalam alam semesta, yang sejalan dengan perkembangan dan pencerahan melalui ajaran Tao. Dengan demikian, 還 (Hái) dapat diterjemahkan sebagai: juga, di samping itu, lebih, masih, namun/belum, dan bila diucapkan secara berbeda, bisa berarti kembali atau pengulangan. [Teo Ai Ping / Jakarta]