IPTEK | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Selasa, 11 September 2012

ENAKNYA SI TELUR PITAN

Telur Pitan (皮蛋, pinyin: Pidan), juga dikenal sebagai telur 1000 tahun, adalah jenis makanan tradisional China. Konon, telur pitan bersejarah lebih dari lima abad sejak pertama kali dibuat. Penemuan Telur Pitan dapat dirunut kembali hingga pada masa Dinasti Ming (1368 - 1644).

Telur Pitan dibuat dengan cara melapisi telur bebek atau ayam dengan campuran seperti tanah liat dari bubuk kayu, kapur, teh, tanah, dan garam. Campuran mengeras di sekitar telur dan mengawetkan dan menciptakan telur pitan dan bukan telur yang rusak.

Melalui sebuah proses, kuning telur menjadi berwarna hijau gelap hingga abu-abu, dengan konsistensi yang lunak dan berbau belerang serta amonia, sedangkan putih telur menjadi coklat gelap, kenyal jernih dengan sedikit rasa. Unsur pengubah dalam telur pitan adalah materi basanya, yang secara bertahap meningkatkan pH telur menjadi sekitar 9, 12, atau lebih selama proses pembuatan. Proses kimia ini memecah beberapa protein dan lemak kompleks tanpa rasa, menghasilkan berbagai senyawa berasa yang lebih kecil.

Meskipun metode tradisional masih dipraktekkan secara luas, pemahaman modern tentang proses kimiawi di balik pembentukan telur pitan telah menghasilkan banyak penyederhanaan dalam hal resep. Misalnya, merendam telur dalam air garam, kalsium hidroksida, dan natrium karbonat selama 10 hari dilanjutkan dengan mendiamkan selama beberapa minggu sambil membungkusnya dalam plastik dikatakan dapat mencapai efek yang sama seperti metode tradisional. Hal ini dikarenakan proses pembentukan telur pitan dengan kedua metode, baik metode baru maupun tradisional, dicapai dengan memasukkan ion hidroksida dan natrium ke dalam telur.

Telur Pitan dapat dimakan begitu saja atau dikombinasikan ke dalam banyak resep. Dimakan dengan bubur hangat atau tahu, sungguh sangat lezat. Telur pitan juga dapat membantu menetralisir asam lambung karena sifatnya yang basa.

Sebagian masyarakat Tiongkok memotong telur pitan menjadi potongan-potongan kecil dan memasaknya dengan bubur beras untuk menciptakan "telur pitan dan bubur daging babi" (Chinese: 皮蛋瘦肉粥; pinyin: Pidan shòuròu zhou). Kombinasi ini kadang-kadang disajikan di restoran dim sum. Bubur beras, daging babi, dan telur pitan adalah bahan utama. Telur pitan yang sudah dikupas, dipotong menjadi empat atau delapan dan direbus dengan irisan daging babi berbumbu asin, kemudian kedua bahan tersebut dimasak ke dalam bubur beras. Adonan berbentuk panjang yang digoreng, dikenal sebagai youtiao, biasanya dimakan dengan bubur telur pitan. Variasi lain yang umum untuk hidangan ini adalah penambahan telur bebek asin ke dalam campuran bubur.

Pada acara khusus seperti pesta pernikahan atau pesta ulang tahun, menu piring pertama berupa daging babi panggang diiris, daun bawang acar, tiram iris, daging babi iris, dan telur pitan dihidangkan. Ini disebut lahng-Poon dalam dialek Kanton, yang berarti "hidangan dingin". [Tiffanny Chen / Batam]

PESAN KHUSUS

Silahkan dicatat dan klik alamat kategori dibawah ini, sebelum diganti pesan baru:

http://berita.tionghoanews.com
http://internasional.tionghoanews.com
http://budaya.tionghoanews.com
http://kehidupan.tionghoanews.com
http://kesehatan.tionghoanews.com
http://iptek.tionghoanews.com
http://kisah.tionghoanews.com

Jangan lupa ngajak teman Tionghoa anda ikut gabung disini http://www.facebook.com/chinese.indo bersama ribuan teman Tionghoa lainnya.

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: BUDAYA

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA