IPTEK | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Jumat, 02 November 2012

MENGUPAS AKSARA TIONGHOA: AKSARA 魂 (HUN)

Aksara Tionghoa Hun memulihkan simbol dan aksara Tiongkok.

Orang Tiongkok kuno memercayai adanya lebih dari satu jenis jiwa atau roh. Aksara untuk Hún (魂, dibaca huen), "Yang, unsur vital jiwa" atau "awan-jiwa", menggabungkan kata "awan" atau "uap" (雲, Yún, yang bersajak dengan Hún dan juga menandai pelafalan) dengan aksara untuk "hantu" (鬼, Guǐ).

Jenis lain dari jiwa adalah "bulan-jiwa" (魄, Pò, dibaca bo). Kedua jenis, Hún (魂) dan Pò (魄), jika digabungkan menjadi penyatuan ketiga, Shén (神), dan ketiganya berada dalam tubuh manusia: Hún (魂) pada liver, Pò (魄) pada paru-paru dan Shén (神) pada hati.

Sementara Pò (魄) adalah vitalitas fisik, kekuatan jiwa yang membuat seseorang hidup, Hún (魂) adalah yang menciptakan karakter seseorang. Keduanya penting, tapi itu adalah Hún (魂) yang menentukan status seseorang dalam masyarakat dan dari situ cenderung sangat dihormati.

Berbeda dengan Pò (魄), yang diperlukan hadir ketika seseorang dilahirkan, Hún (魂) mengisi kediaman hanya setelah kelahiran.

Kecuali dihancurkan oleh kremasi mayat, kedua jenis jiwa mungkin menimbulkan masalah setelah kematian jika upacara penguburan belum benar dilakukan. Hún (魂) berasal dari Surga dan akan kembali ke sana setelah kematian, tetapi kemudian, ia mungkin akan kembali, mengembara di Bumi dan menyebabkan masalah.

Salah satu ritual yang paling penting dalam penguburan orang Tiongkok, dengan memanggil Awan-Jiwa, yang dilakukan sebelum pemakaman. Puncak ritual tersebut adalah memasukkan giok ke dalam mulut jenazah sehingga Hún (魂), yang telah dipanggil masuk ke tubuh dari Surga, tidak bisa melarikan diri lagi.

Sekali menetap, bisa diredakan dengan baik dengan ritual leluhur, seperti kebanyakan orang Tionghoa tetap percaya, dan memainkan tindakan yang penuh kebaikan dalam bagian kehidupannya. [Teo Ai Ping / Jakarta] Sumber: Epochtimes

PESAN DARI ADMIN

Mari kita dukung kiriman artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan ke dalam halaman facebook, twitter & googleplus Anda, serta pastikan Anda juga bisa mengirim artikel berita kegiatan / kejadian tentang Tionghoa di kota tempat tinggal Anda atau artikel bermanfaat lainnya ke alamat email: tionghoanews@yahoo.co.id

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: BUDAYA

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA