Selama ini ada mitos "(marga) Ma tidak boleh memasuki istana", maka kaisar Ming Chengzu secara pribadi menuliskan huruf "Zheng" yang sangat besar dihadiahkan kepada San Bao, agar ia bermarga Zheng (bukan lagi Ma), maka sejak saat itu ia bernama Zheng He.
Pada suatu hari kaisar Ming Chengzu bertanya kepada pejabat senior Yuan Zhongche: "Saya ingin San Bao memimpin pasukan berlayar turun ke samudra barat mengunjungi berbagai negara disana, bagaimana pendapat anda"? Pada waktu itu seluruh samudra India di sebelah barat pulau Sumatera disebut «Samudera Barat«. Bagi para pelaut pada waktu itu, samudra barat adalah tempat berbahaya yang jauh dari daratan dan laut. Yuan Zhongche setelah berpikir sejenak menjawab: "Ditinjau dari paras dan kemampuannya, San Bao diantara para pejabat termasuk tanpa cela, bisa dipercaya sepenuhnya".
Zheng He adalah suku Hui (biasanya suku ini beragama Islam), leluhurnya berasal dari wilayah barat (timur tengah) dan berimigrasi ke Tiongkok, kakek dan ayahnya punya pengalaman berlayar dan Zheng He tumbuh di dalam keluarga semacam ini, otomatis paham sedikit tentang wawasan perdagangan luar negeri. Maka dari itu, Zheng He betul-betul adalah pilihan terbaik kaisar Ming Chengzu dalam menghubungi berbagai negara dan pengembangan bisnis luar negeri.
Zheng He menerima titah khusus dari kaisar Ming Chengzu dan melalui persiapan yang cukup, sesudah berbagai hal dibereskan dan dipilihlah hari baik maka mereka berangkat berlayar mengarungi samudera nan jauh.
Tanggal 11 bulan Juli tahun 1405, pelabuhan Liu Jia di kota Su Zhou (sekarang: hilir Liu / Liu Hekou, kabupaten Tai Cang di provinsi Su Zhou) dipenuhi lautan manusia, bunyi genderang memecah langit dan petasan meledak berbarengan. Zheng He berpisah dengan para pejabat dan massa yang mengantar, menaiki kapal terbesar diantara konvoi kapal-layar yakni kapal pusaka yang dengan perlahan berlayar ke arah timur. Konvoi tersebut meliputi 208 buah kapal, yang berukuran dengan panjang 44 Zhang (146,83 m) dan lebar 18 Zhang (60,07 m) saja ada 62 buah, terdapat teknisi kelautan, pengurus manajemen, penterjemah, dokter dll diantara total 27.800 orang.
Pelayaran Zheng He kali ini ke samudera barat, telah memperkuat saling pengertian antara banyak negara Asia Afrika, telah mengembangkan perdagangan luar negeri.
Dari Yong Le tahun ke 3 s/d Xuan De tahun ke 8 (tahun 1405 s/d 1433), Zheng He sebanyak 7 kali memimpin konvoi kapal berlayar jauh, 28 tahun kegiatan melaut telah membaktikan segenap kemampuannya. Pada tahun Xuan De ke 8, medio bulan 3 (Awal bulan April tahun 1433), pelaut besar ini pada perjalanan akhir di rute pulangnya telah meninggal karena sakit di kota Gu Li di jazirah India.
Zheng He memimpin konvoi kapal 7 kali turun ke samudera barat, berturut-turut telah mengunjungi 30 negara lebih di Asia dan Afrika, terjauh yang dicapainya adalah pantai timur A-frika sebelah selatan khatulistiwa dan Ma Lin Di (Kenya) dan Mombassa (kini pelabuhan Mombassa dari Kenya), ini adalah kejadian besar dalam sejarah pengarungan samudera dunia.
Ia telah memperkuat hubung-an persahabatan dengan negara-negara tersebut, telah memajukan pertukaran ekonomi dan budaya dengan negara-negara tersebut. Zheng He adalah orang pertama yang merintis pelayaran dari Tiongkok hingga ke Afrika timur, rute pelayarannya lebih dulu 87 tahun dibandingkan dengan pelayaran perdana Columbus ke daratan Amerika, dengan Vasco Da.gama yang memutari Tanjung Harapan sampai tiba di India, masih lebih dini 93 tahun, dibandingkan dengan Magelan yang mencapai Filipina telah lebih dini 116 tahun, di sejarah pelayaran dunia ia telah menegakkan sebuah batu piagam, adalah perintis besar dalam kegiatan pelayaran dunia. [Mei Lan / Semarang]