十 (Shí), simbol untuk angka 'sepuluh', menunjukkan kesempurnaan dan penyelesaian, sementara di waktu yang sama menyiratkan bahwa hanya Tuhan yang benar-benar sempurna. Hal ini juga penting karena merupakan alam semesta arah sepuluh aliran Buddhisme. 目 (Mù) melambangkan makna "mata" dan 心 (Xin) untuk makna hati manusia. Dengan demikian, separuh benar, 十 目 一心 (Shí Mù Yi Xin), mengandung makna batin yakni "para Dewa mengamati hati manusia".
Dilihat secara keseluruhan, ideogram 德 (Dé) menunjukkan bahwa perbuatan manusia harus sesuai dengan hukum Dewa, yaitu mereka harus berbudi luhur.
Di Tiongkok kuno, orang sering membicarakan tentang "mengumpulkan kebajikan (pahala)". Mereka yang memiliki banyak kebajikan (pahala) dan berperilaku menurut ketentuan etika dan moralitas dijamin akan sukses bereinkarnasi setelah kematian. Ajaran Buddha menentukan bahwa kehidupan individu ditentukan oleh berapa banyak kebajikan 德 (Dé) yang ia kumpulkan atau dengan berapa banyak kebaikan dan kejahatan yang telah ia lakukan dalam kehidupan sebelumnya.
Aksara 德 (Dé) menunjukkan seberapa dalam ajaran Buddhisme dan Taoisme yang memengaruhi kebudayaan Tiongkok. Sayangnya, Tiongkok modern berpikir terkadang menemukan karakter ini agak "terlalu rumit".