Dia membicarakan mengenai kota di pusat China pada masa jaya. Luoyang telah menjadi sebuah kota metropolitan yang maju selama masa Dinasti Tang (618-907), dengan jumlah penduduk lebih dari satu juta jiwa.
Mungkin karena Luoyang tua dan memori keindahan dari kebudayaan China yang akhirnya telah menginspirasi sekelompok masyarakat China pada 2 Mei 2007 untuk menghibur penduduk di sepanjang jalan kota tersebut dan juga di lokasi turis dengan memakai pakaian tradisional Dinasti Han (206 SM – 220 M). Mereka datang dari berbagai kota seperti Shanghai, Changzhou, Shijiazhuang, dan dari ibukota kekaisaran tua Xi'an. Mereka ingin menciptakan sebuah kesadaran akan kebudayaan China kuno yang berharga yang telah hilang.
* Ibukota Kebudayaan dan Ilmu Pengetahuan
Luoyang juga memilih 13 penduduknya menjadi kaisar daerah, dan ini dipandang sebagai tempat lahirnya kebudayaan China. Terletak di sebelah selatan dari Sungai Kuning, jantung China, kota tersebut selalu memainkan peranan penting, mungkin bukan sebagai pusat pemerintahan, tetapi sebagai pusat penting dari kebudayaan dan ilmu pengetahuan.
Banyak sekali legenda mengenai terbentuknya kebudayaan China yang berhubungan dengan Sungai Kuning, seperti dewi-dewi yang muncul dari gelombang sungai dan membawa kebudayaan kepada manusia. Diantara para dewi dewi yang muncul dari air, terdapat seekor kuda dengan kepala naga, yang membawa lukisan di punggungnya yang akhirnya menjadi cikal bakal munculnya Delapan Trigram. Legenda juga menyebutkan seekor kura-kura muncul dari Sungai Luo – mengacu kepada nama kota – membawa di punggungnya, gambaran mengenai manusia di masa depan.
Seluruh China tahu mengenai kalimat ini, "Kertas tulis di Luoyang menjadi cukup mahal," dan ini menyinggung hasil kreasi sastra yang terkenal di kota ini. Perkataan ini ditujukan kepada pujangga dan penulis Zuo Si dari Dinasti Jing (265 – 420M) yang mana tulisan-tulisannya begitu berharga sehingga banyak sekali salinan yang tak terhitung jumlahnya telah dibuat dan didistribusikan, sehingga menghabiskan stok kertas tulis.
Salah satu tulisan yang terkenal berjudul,"Syair lirik untuk ibukota tiga kerjaaan dari Wei, Shu dan Wu." Menurut catatan sejarah, diperlukan waktu sepuluh tahun untuk menyelesaikan tulisan ini. Sejarah syair lirik termasuk adat istiadat, kebiasaan, dan kehidupan sehari hari dari tiga kota; judul dari buku tersebut saja telah menunjukkan satu dari gayanya yang tertentu, dan subjek dari tulisannya.
Setelah horor Revolusi Kebudayaan berlanjut dengan hampir enam puluh tahun berkuasanya pemerintahan Partai Komunis China, merangkul kembali kebudayaan China kuno akan sangat berharga bagi rakyat China. Rakyat China dapat kembali kepada akal sehat, dan percaya akan nilai nilai kebudayaan kuno dari bangsanya. [Lenna Wang / Samarinda] Sumber: Erabaru
PESAN KHUSUS
Silahkan kirim berita/artikel anda ke ke alamat email: tionghoanews@yahoo.co.id
MENU LINKS
http://berita.tionghoanews.com
http://internasional.tionghoanews.com
http://budaya.tionghoanews.com
http://kehidupan.tionghoanews.com
http://kesehatan.tionghoanews.com
http://iptek.tionghoanews.com
http://kisah.tionghoanews.com