Pada kedalaman jiwa manusia sedang merindukan suatu tempat di dalam alam semesta, sehingga sejak zaman kuno hingga kini, dan dari Timur sampai ke Barat, pada saat bersamaan telah meninggalkan kedua simbol tersebut.
Teman luar negeri mengirimkan sekelompok foto yang diunduh dari internet, ingin memperlihatkan kepada saya bahwa sejak 7.000 tahun lalu, pola Taichi telah "berimigrasi" ke luar negeri. Foto-foto itu berasal dari budaya Trypillia di Ukraina, sebuah peradaban antara tahun 5.500 SM sampai 2.750 SM.
Setelah melihat gambar tersebut, saya tertegun cukup lama. Pengetahuan sempit, yang membuat saya selalu berpikir bahwa diagram Tai Chi hanyalah simbol spesifik Tao dari Tiongkok. Tanpa diduga, penemuan arkeologi telah menumbangkan pandangan tradisional diagram Tai Chi dalam pikiran saya.
Pada 7.000 tahun sebelum masehi yang lalu, di dalam budaya Tryopillia dari Ukraina telah banyak digunakan diagram Tai Chi, dan dari sejumlah besar tembikar yang digali, diagram Tai Chi hampir bisa dilihat di mana-mana, benar-benar telah membuka wawasan.
Fakta yang seolah di luar nalar, pada sebuah zaman kuno, bagimanakah caranya orang-orang di seluruh dunia yang terpisah jauh secara geografis, hambatan bahasa, bisa bekerja sama dan secara kebetulan membayangkan sebuah simbol yang bisa diakui semua pihak serta banyak digunakan. Selain itu pada abad lima SM seni Celtic dan era klasik akhir kekaisaran Romawi Barat dalam seragam militernya telah memakai lambang yang hampir sama dengan diagram Tai Chi.
Dalam kebudayaan Trypillia, ada lagi sesuatu yang khusus, disamping diagram Tai Chi terlihat dimana-mana, simbol Swastika pun muncul dalam jumlah besar. Dalam kesan masyarakat umum, Tai Chi berasal dari Tiongkok, sedangkan simbol Swastika berasal dari India. Padahal Ukraina sangat jauh dari Tiongkok dan India, dua simbol ini bagaimana bisa sampai di sana dan dikenal orang?
Mewariskan jejak historis, membingungkan dan meninggalkan ruang eksplorasi terlalu banyak. Keberadaan reruntuhan kuno, membuat orang berpikir teori peradaban prasejarah bukannya tidak masuk akal, juga bukan fantasi arkeologi yang kosong makna. Di dunia ini ada begitu banyak misteri yang menantang IQ ilmiah dalam berbagai bidang yang hingga kini belum mampu mengungkapnya.
Lihatlah peninggalan benda riil empiris budaya Trypillia ini, mau tak mau membuat orang berpikir bahwa banyak peradaban kuno di dunia, apa pun alasannya, walaupun telah menghilang, tanpa kesepakatan terlebih dahulu telah meninggalkan dua simbol – diagram Tai chi dan simbol Swastika, yang menembus masa lalu dan sekarang, menjelajahi lautan dan benua, tanpa pembatasan dan pengaruh terhadap geografis, linguistik dan bencana, telah selamat utuh sampai sekarang. Hal ini cukup membuktikan misteri mendalam yang dibawa oleh kedua simbol tersebut. Apakah ini kehendak Ilahi? Ataukah hanya kebetulan? Dan apa pula artinya?
Tembikar bergambar Swastika pada benda-benda pra sejarah budaya Trypillia dari Ukraina. (INTERNET)
Berdasarkan pemahaman dunia kultivasi, Tai Chi mencakupi asal-usul alam semesta dan perubahan alam semesta berikut segenap isinya dan darinya pula telah berkembang ilmu astronomi kuno. Dalam spektrum kultivasi tertentu, diagram Tai Chi sering dikonversi menjadi semacam peta astronomi yang menempatkan bintang Biduk (Big Dipper) didalamnya. Selain itu, dari teori Yin dan Yang milik Tai Chi, telah melahirkan ilmu kedokteran Tiongkok kuno dan ilmu pengetahuan tubuh manusia, sehingga muncul argumen seperti "Tubuh manusia adalah alam semesta kecil". Diagram Tai Chi mungkin tampak sederhana, tetapi sarat dengan kristalisasi ilmu astronomi dan pengetahuan tubuh manusia.
Sedangkan simbol Swastika, kehadirannya dapat ditemukan di hampir berbagai kelompok etnis yang ada di bumi ini. Simbol ini melambangkan keberuntungan sekaligus karakter kebaikan. Beberapa ahli percaya bahwa simbol Swastika adalah simbol kasih sayang dan kebijaksanaan. Neli Sfigopoulou dan Malhotra Heide dua ilmuwan ini beranggapan: lambang Swastika mewakili harmoni alam semesta serta konsep keseimbangan bipolar. Lambang Swastika dalam bahasa India kuno berarti: memvalidasi (kesadaran) diri sendiri. Itu sebabnya kita sering dari sejumlah seni klasik, melihat simbol ini di dada atau tangan patung Buddha.
Kadang-kadang saya berpikir, begitu banyak hal-hal yang tidak bisa dijelaskan oleh ilmu pengetahuan sekarang, namun jika dalam dunia kultivasi, dapat ditemukan jawabannya dan ditemukan pengungkapan menyeluruh, dapatkah dikatakan, Buddhisme dan Taoisme merupakan ilmu pengetahuan yang lebih bersifat ilmiah dan sang Buddha adalah ilmuwan yang lebih sejati? [Yanti Ng / Jakarta] Sumber: Epochtimes